Rabu 23 Nov 2022 18:07 WIB

Tema Kongres Ke-4 Pagar Nusa NU Terinspirasi Surat Ibrahim

Pagar Nusa akan menggelar Kongres ke-4 pada 5-7 Desember.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ketum Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen (tengah), menyatakan Pagar Nusa NU akan menggelar Kongres ke-4 pada 5-7 Desember.
Foto: Harian Republika
Ketum Pagar Nusa NU, Muchamad Nabil Haroen (tengah), menyatakan Pagar Nusa NU akan menggelar Kongres ke-4 pada 5-7 Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Pagar Nusa Nahdlatul Ulama (NU) akan menyelenggarakan Kongres ke-4 pada 5-7 Desember 2022 di Padepoan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur. 

Dalam kongres ini, badan otonom NU mengangkat tema “Menjura ke Angkasa, Mengakar ke Bumi, dan Menjaga Peradaban.”

Baca Juga

Sekretaris Organizing Committee (Oc) Kongres ke-4 Pagar Nusa NU, Muadz Amsari, menjelaskan tema kongres tersebut terinspirasi dari Surat Ibrahim ayat 24 yang artinya: 

“Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit”.

“Tema Kongres keempat ini istimewa karena diambil dari surat Ibrahim ayat 24 kalimat thayyibah,” ujar dia saat konferensi pers di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2022).

Dia pun menjelaskan bahwa kehadiran Pagar Nusa NU hanya fokus berkhidmat untuk NU, negara dan bangsa sehingga seluruh arah program kebijakan Pagar Nusa mengarah kepada kemanfaatan untuk masyarakat bangsa dan negara.

Dalam sejarah yang sangat panjang, menurut dia, para pendekar Pagar Nusa NU juga turut aktif dalam mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia dan sampai hari ini mereka masih aktif menjaga tradisi seni bela diri itu.

“Itu yang kita sebut sebagai mengakar ke bumi. Sedangkan menjura ke langit itu, tentu kita punya misi, visi, dan tujuan yang luhur seperti yang ditetapkan dalam AD-ART NU,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pagar NU, Muchamad Nabil Haroen, atau yang biasa dipanggil Gus Nabil menjelaskan, kongres ke-4 ini akan mengundang seluruh perwakilan Pagar Nusa di tingkat wilayah, cabang, maupun perwakilan cabang istimewa dari luar negeri. Setidaknya ada 800 orang yang akan menghadiri kongres ini, yang terdiri dari peserta dan panitia.

“Sampai saat ini kami memiliki enam cabang istimewa dari Taiwan, Hongkong, Mesir, Jepang, Malaysia, Korea Selatan. Sementara masih  ada 16 negara lagi yang sedang dalam proses persiapan. Mungkin kurang lebih pada 2024 sudah ada 20 cabang istimewa di luar negeri,”ucap Gus Nabil.

Gus Nabil mengatakan, dalam menggelar kongres ini Pagar Nusa NU mencoba untuk menjadi organisasi yang mandiri. Bahkan, menurut dia, sumber pendanaannya berasal dari peserta kongres itu sendiri.

“Setiap peserta kita minta ada iuran khidmat untuk kongres, besarannya 750 ribu. Itu batas minimal. Yang jelas kita tidak meminta kemana-mana. Tapi kalau ada pihak yang ingin kerjasama, tentu kita buka,” kata Gus Nabil.

Dalam acara pembukaan kongres, tambah dia, pihaknya juga akan mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas, Ketua Umum PB IPSI Prabowo Subianto, dan Menteri BUMN Ri Erick Thohir.

Dia pun berharap Presiden Jokowi memiliki waktu untuk membuka Kongres ke-4 Pagar Nusa NU kali ini. “Kalau Pak Jokowi hadir akan menjadi presiden kedua yang menghadiri acara Pagar Nusa. Karena, selama ini baru Gus Dur. Semoga Pak Jokowi mengikuti jejak Gus Dur,” ujar anggota DPR RI ini.    

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement