Jumat 25 Nov 2022 16:28 WIB

Erick Thohir Bagi Tips Agar Usaha Langgeng

Memberi pendampingan adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan usaha

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir membagikan tips agar usaha bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri BUMN Erick Thohir membagikan tips agar usaha bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir membagikan tips agar usaha bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Kuncinya, adalah adanya pendampingan.

Bagi Erick memberi pendampingan adalah salah satu aspek penting dalam pengembangan usaha dan membuat usaha tersebut bertahan. Sayangnya, menurut Erick, hal ini kerap dilupakan.

"Saya rasa, kalau kita bicara dunia usaha, pasti kan isunya pendanaan, akses pasar, tapi kadang-kadang dilupakan adalah pendampingan," kata dia melalui Instagram @erickthohir, pasa Rabu (23/11/2022).

Erick menilai, secara umum pendampingan telah banyak dilakukan. Misalnya, adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh berbagai lembaga. Langkah ini, menurutnya juga telah dilakukan oleh Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah.

"Pendampingan itu ada dua macam, satu, pendampingan yang memang yang kita sudah mulai yang namanya training," kata dia

"Nah, justru ini yang kita ubah di BUMN. Jadi pendampingan bukan hanya memberi duit, memberi akses pasar, tapi pendampingan supaya ekosistem ini jalan," tambah Erick.

Pada kesempatan ini, Erick juga meminta Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) untuk membuat peta jalan dalam pengembangan usaha.

"Saya berharap, ayo Hipmi bikin blue print, supaya 50-100 tahun lagi kita udah punya model bisnis apa yang kita lakukan. Kalau tidak, kita hanya jadi penonton, bukan jadi pemain," kata Erick menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement