REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) akan meluncurkan platform digital Pisodapur atau Pusat Informasi dan Koordinasi Gempa Cianjur untuk memenuhi berbagai kebutuhan logistik warga secara masif dan terukur. Dengan Pisodapur, sistem menjadi terpusat dan diharapkan mampu menyuplai kebutuhan warga Cianjur korban gempa bumi dengan cepat dan tepat sasaran.
"Kita sedang siapkan pusat data, namanya Pisodapur (Pusat Informasi dan Koordinasi Gempa Cianjur). Nah, nanti data, foto bantuannya seperti apa termasuk kebutuhan logistik, kelebihan dan kekurangan apa saja nanti muncul di situ," ujar Emil akhir pekan ini.
Pisodapur, kata dia, nantinya bisa diaplikasikan juga untuk membantu korban bencana yang lain, bukan hanya di Cianjur.
Emil menilai semua permasalahan akan secara bertahap diselesaikan apabila sesuai dengan data. Untuk itu, hadirnya Pisodapur akan melengkapi apa-apa saja yang dibutuhkan warga, dan juga ada progresnya.
"Di sana ada berbasis peta, butuh apa nanti muncul. Kalau warna merah masih berbentuk laporan, kalau kuning sudah ada yang bertindak, kalau sudah hijau tindakan sudah deliver ," kata Emil.
Emil menjelaskan, kunci cepat tanggap dalam penanganan gempa bumi Cianjur adalah disiplin dalam melakukan pertolongan. "Jadi kunci dari cepat beresnya tanggap darurat adalah kedisiplinan. Disiplin bagi yang membantu, disiplin bagi yang minta tolong, disiplin bagi yang melakukan tugas kenegaraan," katanya.
"Maka tiap pukul 08.00 kami akan melakukan koordinasi, semua berkumpul mensharing data," katanya.
Sementara itu, mengawali kerja lapangan di Cianjur, Emil didampingi Dubes Malaysia untuk Indonesia menyerahkan bantuan sebesar Rp750 juta kepada Bupati Cianjur Herman Suherman.
"Kami kedatangan Dubes Malaysia pemberi bantuan kurang lebih Rp750 juta, dari warga Malaysia yang ikut merasakan dukacita untuk masyarakat Cianjur. Kemarin saya terima, dan sekarang diterima langsung oleh Pak Bupati," katanya.