REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persoalan pasokan beras kembali terjadi di akhir tahun ini sejak dalam tiga tahun terakhir situasi perberasan nasional cenderung kondusif. Ketidakakuratan data berujung pada opsi impor beras yang sensitif di tengah capaian Indonesia yang baru saja mencapai swasembada.
Pengamat Pangan, dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menuturkan, persoalan pangan belakangan ini sangat relevan dengan data yang valid khususnya Neraca Komoditas yang telah disusun oleh pemerintah.
"Jadi dari sisi regulasi, ada kebutuhan mendesak untuk harmonisasi data pangan, informasi pangan. Lalu dari sisi proses perlu memastikan akuntabilitas neraca komoditas," kata Khudori dalam webinar, Senin (28/11/2022).
Asisten Deputi Kemenko Perekonomian, Tatang Yulio, mengatakan, neraca komoditas adalah data dan informasi situasi konsumsi dan produksi untuk kebutuhan penduduk dan keperluan industri.