Senin 28 Nov 2022 20:55 WIB

Bupati: Warga Cianjur yang Rumahnya tak Rusak Struktur Boleh Pulang

Pemda menindaklanjuti surat BMKG kepada para camat dan kades.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi berdoa di dalam tenda darurat di Kampung Gasol, Desa Gasol, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Beberapa pengungsi korban gempa Cianjur mengisi waktu malam hari di tenda pengungsian dengan menggelar tahlil atau menyaksikan pertandingan piala dunia. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi berdoa di dalam tenda darurat di Kampung Gasol, Desa Gasol, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Beberapa pengungsi korban gempa Cianjur mengisi waktu malam hari di tenda pengungsian dengan menggelar tahlil atau menyaksikan pertandingan piala dunia. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Warga terdampak gempa Cianjur mulai besok dapat pulang ke rumahnya masing-masing. Syaratnya tempat tinggal warga tersebut tidak mengalami kerusakan struktur.

"Kami menerima surat BMKG intinya merilis aktivitas gempa susulan makin berkurang, sehingga masyarakat dapat kembali ke rumah asalkan tempat tinggalnya tidak rusak strukturnya,'' ujar Bupati Cianjur Herman Suherman kepada wartawan di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin (28/11/2022) sore.

Baca Juga

Ia menerangkan pemantauan tujuh hari terakhir aktivitas gempa susulan secara fluktuatif mengecil dan kejadian semakin jarang. Dengan pertimbangan itu kata Herman, masyarakat dapat kembali ke rumah kembali dengan catatan kondisi rumah tidak mengalami kerusakan struktur. Nantinya bagi warga yang kembali ke rumah untuk menata perabotan rumah agar jalur evakuasi ke luar menjadi lapang tidak terhalamg bendaa apapun ketika ada gempa.

Hal ini kata Herman, bagian dari mendorong aktivitas ekonomi dibuka agar bisa jalan normal. Intinya pemda menindaklanjuti surat BMKG kepada para camat dan kades untuk diteruskan kepada RT RW, dan dusun mulai besok masyarakat bisa kembali ke rumahnya yang masih utuh dam tidak ada retak-retak.

Herman menambahkan, pihaknya juga menyiapkan tiga tempat relokasi. Pertama di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku seluas 2,5 hektare. Dua lokasi lainnya di Kecamatab Mande 4 hektare dan Kecamatan Pacet di Cipendawa 10 hektare. "Untuk Cilaku tidak akan lama lagi akan ada perataan tanah agar Kementerian PUPR mempercepat pembangunan,'' kata Herman.

Terkait siapa yang menempati rumah yang dibangun sedanh menunggu kajian BMKG. Namun dari data kerusakan warga di Kecamatan Cugenang Desa Cijedil, Desa Mangunkerja Gintung dan Desa Sarampad yang merupakan titik gempa. Herman menuturkan, tim verifikasi kerusakan rumah telah diturunkan dan di hari kedua ada 3.500 unit rumah sudah terverifukasi.

Targetnya lanjut Herman, pada 5-6 hari ke depan bisa terselesaikan. Di mana dari hasil verifikasi nantinya ada kategori rumah rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan. ''Dari surat BMKG dan nantinya bupati khusus masyarakat yang perbaiki rusak sedang dan ringan, jangan dulu diperbaiki sebelum di asesment tim,'' ungkap Herman. Ketika selesai baru boleh dilakukan perbaikan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement