REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Prof. Mohammed Ali Berawi memastikan IKN akan memiliki sistem keamanan berlapis untuk melindungi teknologi yang digunakan pada kota cerdas.
"Kita akan memastikan bahwa semua aman, sebab nanti kalau dihajar orang bisa kolaps. Ini sudah sepaket dalam pengembangan IKN," ujar Prof. Ali dalam forum media di Jakarta, Selasa.
Lebih lanjut, Prof Ali menjelaskan dalam pengembangan IKN, terdapat beberapa tahapan sistem keamanan dalam pembangunan khususnya dari segi teknologi. Pada level pertama, terdapat multi-utility tunnel atau MUT, menampung semua jaringan pipa air sampai dengan kabel listrik dan fiber optik di IKN.
Masuk ke level kedua, yang merupakan level aktif di mana terdapat data center atau pusat berkumpulnya semua operasi data. "Ada juga di level ketiga super apps. Untuk apps ini tentunya kita akan 'tawarin' ke spesifik perusahaan yang memang menangani cyber security. Terus terang kami sudah datangkan dari luar negeri, mulai dari keamanan sampai sistem aplikasi," kata Prof. Ali.
Prof Ali mengatakan keamanan digital merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan IKN. Oleh karenanya, saat pemilihan provider diperlukan kehati-hatian karena menyangkut data-data negara.
"Keamanan data ini jadi salah satu pertimbangan di dalam memilih teknologi provider. Apakah nanti yang membangun fiber optik karena berkaitan dengan data-data negara, atau kerja sama dengan private center, kita akan ambil very carefully," ujarnya.
Sebagai kota cerdas IKN akan memanfaatkan teknologi untuk mengontrol dan mengelola pemerintahan dan kehidupan sehari-hari. Penggunaan teknologi secara maksimal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan produktivitas.
Teknologi modern ini akan diterapkan pada enam komponen yakni pemerintahan, sumber daya alam dan energi, transportasi dan mobilitas, industri dan sumber daya manusia serta lingkungan binaan dan infrastruktur.