Rabu 30 Nov 2022 20:53 WIB

Wacana Penambahan Anggota PP Muhammadiyah, Ini Kata Prof Mu'ti

Belum ada pembicaraan soal penambahan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pesan Abdul Muti Soal Pemuda Negarawan di Tanwir Pemuda Muhammadiyah
Foto: istimewa
Pesan Abdul Muti Soal Pemuda Negarawan di Tanwir Pemuda Muhammadiyah

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ada wacana agar anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang jumlahnya sekarang 13 orang ditambah oleh darah muda atau darah segar. Sekretaris Umum (Sekum) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti menanggapi wacana tersebut.

Prof Mu'ti mengatakan, belum ada pembicaraan soal penambahan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Meski demikian, melihat program Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022 sampai 2027, kemungkinan besar akan menambah anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Baca Juga

"Penambahan (anggota) bukan untuk akomodasi orang per orang, melainkan untuk kebutuhan untuk melaksanakan program dengan baik," kata Prof Mu'ti kepada Republika, Rabu (30/11/2022).

Menurut Prof Mu'ti penambahan anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah bukan untuk mengakomodasi orang per orang. Tetapi untuk kebutuhan melaksanakan program kerja Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan baik.

Sebelumnya, Panitia Pemilih (Panlih) Muktamar ke-48 Muhammadiyah telah menetapkan secara resmi Haedar Nashir sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027 dalam Sidang Pleno VIII Muktamar Muhammadiyah di Auditorium KH Ahmad Dahlan UMS, Ahad (20/11/2022).

Menurut Ketua Panlih Muktamar ke-48 Muhammadiyah Dahlan Rais, Panlih selain secara resmi menetapkan Haedar Nashir sebagai ketua umum, juga mengumumkan Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027.

Setelah menetapkan Haedar Nashir sebagai Ketum dan Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah 2022-2027 kemudian dilakukan penandatanganan dan penyerahan dari pengurus lama ke pengurus baru.

Haedar Nashir usai ditetapkan sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan bahwa amanah tersebut diemban 13 orang terpilih secara kolektif kolegial sebagai bagian dari sistem kepemimpinan di Persyarikatan.

"Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal didepankan dan seinci ditinggikan tetapi pada intinya tetap pada kolektif kolegial dan sesuai sistem Persyarikatan," kata Haedar.

Haedar mengatakan ke depan kepemimpinan terpilih akan menjalankan program yang arahnya lebih transformatif baik untuk program secara umum maupun bidang-bidang, yang arahnya pada unggul berkemajuan terhadap segala aspek.

"Kami mensosialisasikan dan menjadikan pandangan Islam berkemajuan dalam Risalah Islam berkemajuan yang telah ditetapkan untuk mendialogkan kepada berbagai kalangan di dalam dan luar negeri agar menjadi alam pikiran yang semakin luas dan terintegrasi dengan baik di Persyarikatan," kata Haedar.

Selain itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga memiliki mandat untuk terus mendiskusikan mengenai isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal dan menjadi masukan penting di berbagai bidang.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement