Jumat 02 Dec 2022 18:56 WIB

Hasil Survei Indikator: Erick Thohir Cawapres yang Diinginkan Publik di Pilpres 2024

Erick Thohir memiliki insentif elektoral yang besar.

Red: Karta Raharja Ucu
Menteri BUMN, Erick Thohir. Survei Indikator disebutkan Erick Thohir menjadi kandidat yang paling konsisten dengan tren elektabilitas yang terus menguat.
Foto: Dok Republika
Menteri BUMN, Erick Thohir. Survei Indikator disebutkan Erick Thohir menjadi kandidat yang paling konsisten dengan tren elektabilitas yang terus menguat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir disebut termasuk figur yang diinginkan publik untuk maju memimpin Indonesia. Hal itu berdasarkan survei Indikator Politik Indonesia di mana Erick Thohir memiliki insentif elektoral yang besar.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi menuturkan meningkatnya elektabilitas Erick Thohir memberi sinyal kuat akan hadirnya dukungan besar dari masyarakat. Dukungan itu untuk menjadikan Erick Thohir sebagai cawapres dalam kontestasi Pilpres 2024.

“Erick Thohir menjadi salah satu figur cawapres yang diinginkan oleh publik,” tutur Burhanudin dalam rilis survei Indikator Politik Indonesia dengan tema Pacuan Kuda Elektabilitas Bakal Capres dan Peta Kekuatan Elektoral Partai Pasca-Deklarasi.

Dalam survei tersebut menunjukkan temuan bahwa elektabilitas Erick Thohir cenderung mengalami peningkatan signifikan. Tercatat elektabilitas Erick Thohir naik pada bulan Agustus sebesar 8,5 menjadi 9,6 persen di November 2022.

Burhanudin menyebutkan Erick Thohir merupakan kandidat cawapres yang berasal dari kalangan profesional. Lantaran Erick Thohir tidak mempunyai rekam jejak yang terikat dengan partai politik (parpol).

Hal tersebut tampaknya juga didukung dengan kinerja apik Erick Thohir selama memimpin Kementerian BUMN. “Di antara nama-nama lima nama teratas Erick Thohir bukan orang partai bukan juga kepala daerah dia menteri,” terang Burhanudin.

Di sisi lain, dia menilai, posisi cawapres memiliki andil sangat besar dalam pertarungan elektoral Pilpres mendatang. Pemilihan cawapres yang tepat tentu dapat membawa insentif elektoral yang kian membuka lebar peluang kemenangan dalam pemilihan.

“Kenapa kita tanyakan ini, karena tiga nama capres tertatas menurut survei itu tidak ada yang dominan. Karena tidak ada yang dominan maka cawapres menjadi sangat menentukan,” kata Burhanudin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement