Sabtu 03 Dec 2022 08:51 WIB

Erick Thohir: Dorong Pertumbuhan Ekonomi dengan Ekosistem yang Sejuk

Ekosistem yang sejuk dapat terbangun melalui dua aspek.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menekankan pentingnya ekosistem yang sejuk dan bersinergi demi mendorong pertumbuhan ekonomi. Ekosistem yang sejuk, kata dia, dapat terbangun melalui dua aspek, yaitu sistem dan kepemimpinan yang mumpuni.

“Karena tidak mungkin sebuah usaha berkembang pesat tanpa ada sistem dan kepemimpinan yang mumpuni, karena jika tidak, yang terjadi hanyalah corrupt,” ujar Erick Thohir saat mengisi dialog eksklusif berjudul Transformasi BUMN dalam Menopang UMKM di Indonesia, yang digelar di Kota Bandung, Jumat (2/12/2022). 
 
Menurutnya, kondisi dunia yang semakin mengkhawatirkan, ditandai dengan belum usainya Pandemi Covid-19, peperangan antarnegara yang tak kunjung usai, serta perubahan rantai pasok, membuat Indonesia perlu lebih mempercepat langkah demi mencapai ekonomi mandiri. 
 
“Solusinya, kita harus membangun ekosistem kita sendiri, rantai pasok kita sendiri,” tegas Erick. 
 
Ekosistem yang sejuk, kata dia, dapat tercapai jika seluruh elemen di dalamnya dapat menengahkan ego demi mencapai kemandirian negara. “Maka kita perlu dirikan ekosistem Indonesia, bukan China bukan Amerika,” sambungnya. 
 
Ironinya, lebih dari dua juta penduduk Indonesia lebih memilih berobat di luar negeri, begitu juga dengan komoditas pangan sentral Indonesia yang masih didominasi produk ekspor. Hal ini, kata Erick, disebabkan minimnya kepercayaan masyarakat atas kemampuan SDM dan lembaga kesehatan dalam negeri, juga ketidakmampuan negara untuk mengoptimalkan potensi yang ada. 
 
“Dalam membangun ekosistem, harus sejuk, tidak saling menyalahkan atau mementingkan ego pribadi, yang ada hanya bergotong-royong dan bersinergi,” ucap dia. 
 
Terkait UMKM, dia menerangkan, pemerintah telah melakukan terobosan melalui e-katalog untuk mendorong industrialisasi produk-produk dalam negeri. E-katalog, kata dia, juga merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia untuk mengimpor produk-produk luar. 
 
“Walaupun memang masih ada bahan yang mau tidak mau harus impor, tapi setidaknya ada inovasi dari pemerintah untuk mendorong kemandirian,” ujarnya. 
 
Dia juga menekankan, pemerintah melalui Kementerian BUMN mendorong kemandirian pelaku-pelaku usaha kecil maupun menengah. Namun dia juga mengingatkan perlunya perjuangan dan usaha yang sungguh-sungguh dari masing-masing pelaku usaha melalui sinergi serta gotong-royong.
 
“Jadi sebenarnya ini (UMKM) bisa sukses dan mendulang keuntungan asal tidak ada korupsi, dan kuncinya adalah pendampingan, ini tidak bisa hanya BUMN yang mendampingi, tapi juga pemerintah daerah dan stakeholder terkait,” ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement