REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), merupakan suatu bentuk pendidikan karena bisa memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup di tengah masyarakat di luar kampus. Selain itu, KKNT merupakan salah satu impementasi dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Menurut Wakil Rektor Kerja Sama dan Inovasi ARS University, Dr Wiseto P Agung, MBKM pengabdian kepada masyarakat ini merupakan bentuk kepedulian ARS agar mampu berkontribusi dan berpartisipasi untuk membangun desa-desa tertinggal.
"Kita ketahui bersama bahwa di Jawa Barat saja masih banyak desa-desa tertinggal. Karena masalah itu lah kami berfokus pada pengabdian masyarakat untuk membangun desa-desa tertinggal, sehingga terciptanya kemajuan yang merata," ujar Wiseto, Sabtu (3/11).
Menurutnya, agar pengabdian masyarakat ini terstruktur dan tepat sasaran maka ARS University melakukan diskusi lanjutan untuk persiapan KKN tematik pada 23 November 2022 dengan mengundang Yuniar ST.MT dan Ir Yanti Helyanti, MT selaku pemateri dalam diskusi tersebut.
MBKM sendiri, kata dia, adalah program yang bertujuan mendorong mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan untuk bekal memasuki dunia kerja. Program ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing atau jiwa kompetitif bagi mahasiswa di dunia industri.
Melalui program MBKM, kata dia, setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk mempelajari berbagai keilmuan terutama yang berada diluar program studinya baik didalam kampus atau diperguruan tinggi berbeda. Salah satu impementasi dari program MBKM adalah pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan MBKM pengabdian kepada masyarakat, kata dia, di antaranya sharing product knowledge, kegiatan wira desa yaitu kegiatan membangun desa-desa yang masih membutuhkan perhatian melalui KKN tematik.
Mahasiswa, kata dia, secara langsung mengidentifikasi potensi dan menangani masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa/daerah dan meramu solusi untuk masalah yang ada di desa. Kegiatan KKNT dapat mengasah softskill kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan.
Menurutnya, dengan kehadiran mahasiswa selama 6-12 bulan di pedesaan dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya. Serta, bekerja sama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan dan membantu percepatan pembangunan di wilayah pedesaan.
"Kegiatan ini akan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk melihat potensi desa, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi untuk meningkatkan potensi dan menjadi desa mandiri," katanya.
Kegiatan KKNT pun, kata dia, akan membuat mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang dimiliki secara kolaboratif bersama dengan Pemerintah Desa dan unsur masyarakat untuk membangun desa. Selain itu, kegiatan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya.