REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Perusahaan luar angkasa Jeff Bezos yakni Blue Origin bermitra dengan Boeing dan Lockheed Martin Corp untuk meluncurkan pendarat bulan dengan NASA. Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengirim manusia ke luar angkasa.
Blue Origin mengungkapkan pengajuan timnya untuk program NASA kedua dalam pernyataan singkat yang diterbitkan melalui situs resminya. “Dalam kemitraan dengan NASA, tim ini akan mencapai kehadiran yang berkelanjutan di Bulan,” tulis pernyataan Blue Origin dikutip dari Reuters, Selasa (6/12/2022).
Batas waktu untuk proposal tersebut berakhir kemarin (6/12/2022). Selanjutnya. NASA diharapkan dapat membuat keputusan mengenai proposal tersebut pada Juni 2023.
Tim Blue Origin juga termasuk perusahaan perangkat lunak pesawat ruang angkasa Draper, Pittsburgh, Astrobotic and Honeybee Robotics yang berbasis di Pennsylvania. Perusahaan tersebut merupakan sistem robot militer dan sipil yang diakuisisi oleh Blue Origin pada Januari 2022.
Proposal pendarat bulan bersama, yang dipimpin oleh Blue Origin, menandai upaya kedua perusahaan untuk memenangkan kontrak pendarat bulan yang sangat dinantikan. Sebab NASA tengah mencari lebih banyak opsi untuk membawa astronot ke permukaan bulan di bawah program Artemis bernilai miliaran dolar.
Tahun lalu, NASA memilih SpaceX milik Elon Musk untuk melakukan beberapa misi pendaratan pertama di bulan Artemis dalam dekade berikutnya. Hal itu berarti menolak tawaran saingan dari tim serupa yang dipimpin oleh Blue Origin karena kendala pendanaan. NASA kemudian membuka kompetisi lain untuk mencari pendarat bulan kedua sebagai cadangan SpaceX.