REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan relokasi warga terdampak gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, selesai pada Juni 2023. Saat ini, BNPB sudah mulai membangun rumah contoh di beberapa lokasi.
"Kita sudah buatkan timeline, selesainya kan di bulan Juni (2023), tapi sekarang ini sudah mulai beberapa lokasi kita bangunkan rumah contoh," ujar Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah dalam wawancara daring Teropong Bencana diikuti di Jakarta, Rabu (7/12/2022).
Jarwansyah mengatakan, rumah contoh yang dibangun 1-2 unit di setiap kecamatan terdampak juga akan diserahterimakan pada warga terdampak. Kriteria rumah yang dibangun adalah rumah tahan gempa tipe 36.
Dia menyebutkan dari 60.000 KK terdampak, 50 persen rumah rusak ringan, 20 persen rusak berat dan 30 persen rusak sedang. Sejak pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Cianjur dan BNPB telah mengimbau masyarakat yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang agar bisa kembali ke rumahnya masing-masing, karena intensitas gempa semakin lama semakin menurun.
BNPB memberikan dana tunggu hunian selama 2-3 bulan bagi warga yang rumahnya rusak berat untuk memenuhi kebutuhannya saat menumpang di rumah saudaranya, atau berada di hunian sementara.
BMKG mencatat gempa bumi terjadi pukul 13.21 WIB pada Senin, 21 November 2022. Gempa berpusat di 10 km arah barat daya dari Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan kedalaman gempa 10 km, dam tidak berpotensi tsunami.