REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Ririek Adriansyah angkat suara mengenai investasi Telkomsel di GoTo. Dalam melakukan investasi digital, ucap Ririek, Telkom fokus tidak hanya kepada capital gain semata, melainkan lebih pada potensi synergy value yang dihasilkan, baik bagi TelkomGroup maupun BUMN.
"Saat ini synergy value Telkomsel-GoTo yang dihasilkan sudah cukup besar, bahkan tumbuh di atas 50 persen daripada tahun lalu," ujar Ririek dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (8/12).
Ririek menyebut hal yang sama juga berlaku pada MDI yang mana synergy value yang dihasilkan dari investasi MDI ke startup memiliki nilai yang lebih besar daripada capital gain. Telkom sendiri melakukan investasi di GOTO melalui anak usahanya, Telkomsel.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan synergy value Telkomsel-GoTo yang telah mendorong percepatan dan memperkuat positioning ekosistem digital Telkomsel. Hingga September 2022, ucap Hendri, synergy value yang dihasilkan mencapai Rp 507,3 miliar atau tumbuh 50,3 persen YoY.
"Sejauh ini, dari synergy value yang telah terbangun antara Telkomsel bersama GoTo telah memperkuat layanan berbasis digital sam mendorong inovasi," ujar Hendri.
Hendri mengatakan synergy value tersebut juga berdampak positif dalam meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan pelaku usaha kecil (UMKM). Hal ini turut mendorong perfomansi lini bisnis utama Telkomsel, serta mengembangkan potensi inovasi kolaborasi layanan bersama, seperti Paket Swadaya Telkomsel (paket data internet) khusus untuk mitra driver Gojek dan merchant GoFood, digitalisasi mitra reseller/outlet Telkomsel di ekosistem GoShop serta solusi layanan Call Masking dari Telkomsel nGage.