Sabtu 10 Dec 2022 21:30 WIB

Kementerian PUPR: Penggunaan Kendaraan Listrik Atasi Pencemaran Udara

Pemerintah menggagas program percepatan penggunaan kendaraan listrik.

Kendaraan listrik. Ilustrasi.
Foto: Carscoops
Kendaraan listrik. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga mengungkapkan percepatan penggunaan kendaraan listrik sebagai upaya atasi pencemaran udara.

"Dengan membangun ekosistem kendaraan listrik, kita ingin jalan kita lebih sehat dan bebas polusi. Serta mengurangi subsidi BBM yang saat ini jumlahnya besar dan bersifat impor," kata Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (10/12/2022).

Baca Juga

Hedy menambahkan, baterai kendaraan listrik menggunakan bahan baku nikel di mana Indonesia merupakan salah satu produsen utamanya, sehingga lebih menguntungkan bagi Indonesia secara ekonomi. Program percepatan penggunaan kendaraan listrik adalah salah satu upaya pemerintah mengatasi pencemaran udara di Indonesia yang disebabkan oleh emisi karbon kendaraan, dan sebagai upaya untuk mengurangi subsidi BBM.

Sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Jalan 2022, Kementerian PUPR menyelenggarakan Ekshibisi Kendaraan Listrik dan Latihan Bersama Mobil Listrik Antar Perguruan Tinggi di Sirkuit Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan, Bandung, Jawa Barat pada 10-11 Desember 2022.

Acara ini merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat dengan tujuan sebagai bentuk sosialisasi program pemerintah terkait kendaraan listrik, serta peningkatan pemahaman masyarakat terhadap teknologi jalan.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin memberikan tantangan bagi anak muda Indonesia untuk berinovasi mengembangkan teknologi kendaraan listrik agar penggunaannya makin dilirik oleh masyarakat umum," ujar Hedy.

Kegiatan Latihan Bersama Mobil Listrik ini berada di lintasan jalan percobaan di Direktorat Bina Teknik Jalan dan Jembatan yang dibangun dengan menggunakan beberapa inovasi teknologi jalan yaitu aspal plastik, aspal PG70 polimer, aspal PG70 karet alam, campuran aspal porous, beton porous, dan timbunan ringan.

Total terdapat 14 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang mengikuti acara ini, yaitu Politeknik Negeri Bandung, Telkom University, Politeknik Negeri Madura, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Subang.

Kemudian Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, Politeknik TEDC Bandung, Universitas Bangka Belitung, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Pendidikan Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement