Selasa 13 Dec 2022 14:53 WIB

Koperasi dan UKM di Sukabumi Didorong Jalin Kemitraan dengan Usaha Besar

Langkah ini dilakukan agar dunia koperasi dan UKM bisa terus berkembang.

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Sebanyak 92 orang petugas enumerator dikerahkan untuk melakukan verifikasi data koperasi dan UKM di Kota Sukabumi. Harapannya dengan data yang terverifikasi maka akan melahirkan kebijakan penanganan yang tepat. (ilustrasi)
Foto: istimewa
Sebanyak 92 orang petugas enumerator dikerahkan untuk melakukan verifikasi data koperasi dan UKM di Kota Sukabumi. Harapannya dengan data yang terverifikasi maka akan melahirkan kebijakan penanganan yang tepat. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Pelaku Koperasi dan UKM di Kota Sukabumi didorong untuk menjalin kemitraan dengan usaha besar. Langkah ini dilakukan agar dunia koperasi dan UKM bisa terus berkembang.

Baca Juga

Dorongan ini disampaikan Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada saat mewakili Wali Kota Sukabumi menghadiri Rapat Kerja Daerah dan Diklat Perkoperasian Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Sukabumi di Hotel Fresh Kota Sukabumi, Senin (12/12/2022). Momen ini untuk mendorong revitalisasi koperasi dan UKM (KUKM) dengan menjalin kemitraan bersama usaha besar.

'' Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 57 tahun 2022 pada 12 Juli 2022 lalu mengusung tema transformasi koperasi untuk ekonomi berkelanjutan,'' ujar Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada saat membacakan sambutan wali kota. Untuk mewujudkannya diperlukan langkah-langkah terobosan dalam merevitalisasi koperasi antara lain bidang kelembagaan, manajamen usaha, dan sumber daya manusia.

Kehendak untuk revitalisasi kata Dida, harus merupakan kesadaran kolektif yang dipahami seluruh komponen masyarakat koperasi termasuk pemda. Salah satu upaya mengatasi masalah itu yakni kemitraan KUKM dengan usaha besar.

Komitmen dan kesungguhan kedua belah pihak mewujudkan prinsip kemitraan yakni saling melengkapi, memperkuat, membesarkan dan menguntungkan. Namun kemitraan antara KUKM dan usaha besar masih berlangsung dengan cara-cara kurang sehat yang ditandai masih belum terwujudnya kesetaraan dan masih lemahnya posisi KUKM.

Dalam menjalin kemitraan terang Dida, mungkin sekali KUKM belum mampu memenuhi ualifikasi yang dibutuhkan usaha besar. Namun demikian kemitraan itu harus dimulai dengan terlebih dahulu melakukan upaya meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan keterampilan, pelatihan dan magang.

Apabila kesenjangan tidak diatasi dikhawatirkan akan memunculkan kecemburuan dan ketidakhamonisan sosial. Oleh karenanya, pengusaha besar diminta meningkatkan komitmen dan kepeduliannya untuk meningkatkan kualitas kemitraan sebagaimana amanat UU Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian.

Kemitraan lanjut Dida, adalah pilihan mutlak dalam pengembangan KUKM dan perlu dioperasionalisasikan tanpa menghambat laju pertumbuhan usaha besar dan harus tetap memberi ruang hidup bagi usaha kecil.

'' Revitalisasi koperasi telah menjadi tekad dan semangat gerakan koperasi untuk memperbaiki citra dan kinerja koperasi sekaligus meneguhkan koperasi sebagai entitas bisnis,'' cetus Dida. Hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan peran dan partisipasi koperasi dalam upaya mewujudkan upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.

Dekopinda Kota Sukabumi diharapkan untuk dapat merevitalisasi diri dan mewujudkan transformasi koperasi menuju pembangunan berkelanjutan. Momentum rapat kerja dan Diklat ini menjadi momentum dalam memperbaiki citra dan kinerja koperasi di Kota Sukabumi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement