REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengecam pendiri perusahaan Tesla dan pemilik media sosial Twitter, Elon Musk, karena menyerukan agar Anthony Fauci dituntut atas penanganannya terhadap pandemi Covid-19. Fauci adalah pakar penyakit menular yang kini turut menjabat sebagai kepala penasihat medis Gedung Putih.
“Ini (seruan Elon Musk) sangat berbahaya. Ini adalah serangan personal yang kita saksikan,” kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre saat mengomentari cicitan Elon Musk terkait Fauci, Senin (12/12/2022).
Menurut dia, komentar Elon Musk terkait Fauci menjijikan dan lepas dari kenyataan. “Serangan pribadi yang kami lihat ini berbahaya bagi Dr Fauci dan juga para profesional kesehatan masyarakat lainnya,” ucap Jean-Pierre.
Ia mengingatkan kembali bahwa selama karier profesionalnya sebagai pakar kesehatan, Fauci telah mengabdi pada tujuh presiden AS, baik yang berasal dari partai Republik maupun Demokrat. “Kita tidak bisa melupakan itu. Karyanya tentang penyakit menular dari HIV-Aids hingga Covid telah menyelamatkan banyak nyawa,” ucapnya.
“Kami beruntung, saya harus mengatakan, bahwa dia telah mengabdikan karir dan hidupnya serta bakatnya yang luar biasa untuk kesehatan masyarakat Amerika,” kata Jean-Pierre menambahkan.
Pada Ahad (11/12/2022) lalu, Elon Musk, lewat akun Twitter pribadinya, menyerukan agar Anthony Fauci dituntut atas perannya dalam penanganan pandemi Covid-19. “Kata ganti saya adalah Prosecute/Fauci,” tulis Musk dengan mengejek mempermainkan praktik yang berkembang agar orang-orang menunjukkan kata ganti gender pilihan mereka.
Musk juga mengunggah meme yang menunjukkan Fauci membisikkan Joe Biden dengan kata-kata, “Satu penguncian (lockdown) lagi, Rajaku”. Itu menjadi kritik gamblang terhadap langkah-langkah mitigasi Covid-19 yang diambil di beberapa negara bagian AS pada tahun pertama pandemi.
Anthony Fauci, yang kini berusia 81 tahun, berencana mundur dari jabatannya sebagai kepala penasihat medis Gedung Putih bulan ini. Dia pun bakal mundur dari posisinya sebagai direktur di National Institute for Allergies and Infectious Diseases yang telah dipimpinnya sejak 1984.