Selasa 13 Dec 2022 17:27 WIB

Bencana Alam Antara Kuasa Tuhan dan Ulah Manusia, Kajian Tafsir Alquran

Bancana alam merupakan cobaan Allah SWT untuk para hamba-Nya

Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi). Bancana alam merupakan cobaan Allah SWT untuk para hamba-Nya
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Seorang warga menggendong anaknya melintasi rumah yang rubuh akibat gempa bumi di Cieunder, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi). Bancana alam merupakan cobaan Allah SWT untuk para hamba-Nya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bencana merupakan suatu fakta kehidupan yang tidak dapat dihindari, kerap datang tiba-tiba, menimbulkan kerusakan bahkan kematian.

Kerusakan alam yang dirasakan manusia tersebut, sering dikonotasikan dengan kehendak Allah SWT semata hingga memunculkan beragam tafsir dari ketidakpedulian Tuhan hingga azab untuk umat manusia. Apakah benar demikian? 

Baca Juga

Pembahasan bencana kaitannya erat dengan fenomena yang terjadi di Indonesia. Melansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat 3.318 peristiwa bencana alam yang terjadi di seluruh Indonesia sejak awal tahun hingga 4 Desember 2022. 

Berdasarkan data tersebut, tidak keliru apabila Indonesia menjadi salah satu negara yang berpotesi tinggi hadapi ancaman bencana.  

Apa itu bencana? 

Ibnu Manzūr dalam karyanya Lisān al-‘Arab menyebutkan istilah bencana dikenal dengan al-kaaritsah (الكارثة) yang berarti suatu keadaan yang diliputi kesulitan, al-baliyyah (البلية) dan ad-dahr (الدهر) yang berarti perkara yang tidak disukai oleh manusia, seperti kemalangan dan musibah.  

Sedangkan dalam KBBI, bencana  berarti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitan. Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155 sebagai berikut: 

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ

“Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar.” 

Dalam Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan, Allah SWT menimpakan cobaan kepada hamba-Nya berupa kesenangan, kesengsaraan yang berupa rasa takut dan rasa lapar, kehilangan harta, serta meninggalnya para sahabat, kerabat dan orang-orang yang dicintai.  

Baca juga: Hidayah adalah Misteri, Dunia Clubbing Pintu Masuk Mualaf Ameena Bersyahadat

Tak hanya itu, ujian bisa ditimpakan pula dalam sektor ekonomi, yang dalam ayat di atas disebut dengan (وَالثَّمَرٰتِۗ) yakni kebun dan sawah tidak mengeluarkan hasil seperti biasanya.  

Ibnu Katsir juga menambahkan, manusia diperintahkan untuk bersabar dalam menghadapi ujian. Barang siapa bersabar maka diganjar pahala dari-Nya dan siapa saja berputus asa, maka Allah SWT akan menimpakan siksaan terhadapnya.  

Sebab datangnya bencana 

Patut diketahui, datangnya bencana di muka bumi, dapat disebabkan faktor kejadian alam (seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain) dan akibat ulah manusia (seperti banjir, cuaca ekstream, kebakaran hutan, dan lain sebagainya). 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement