REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah misi satelit internasional yang dipimpin oleh Badan Antariksa Amerika (NASA) akan diluncurkan Kamis (15/12/2022). Misi ini diluncurkan dari Kalifornia Selatan untuk melakukan survei komprehensif lautan, danau, dan sungai di dunia untuk pertama kalinya.
Satelit itu bernama SWOT, yang merupakan kependekan dari Surface Water and Ocean Topography. Satelit radar canggih ini dirancang untuk memberikan pandangan tentang air di Bumi. Data-data yang dikirim dari SWOT diharapkan bisa memberikan pemahaman baru tentang mekanisme dan konsekuensi perubahan iklim.
Roket Falcon 9 milik perusahaan peluncuran komersial milik SpaceX dijadwalkan lepas landas sebelum fajar pada Kamis dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa AS Vandenberg, untuk mengangkut SWOT ke orbit.
Jika semua berjalan sesuai rencana, satelit berukuran mobil itu akan menghasilkan data penelitian dalam beberapa bulan. SWOT dikembangkan hampir selama 20 tahun.
SWOT menggabungkan teknologi radar gelombang mikro canggih. Menurut para ilmuwan, teknologi yang dimilikinya bisa mengumpulkan pengukuran ketinggian permukaan lautan, danau, waduk, dan sungai dalam detail definisi tinggi di lebih dari 90 persen dunia.
Data, yang dikumpulkan dari sapuan radar planet ini setidaknya diperbarui dua kali setiap 21 hari. Data tersebut akan meningkatkan model sirkulasi laut, mendukung prakiraan cuaca dan iklim, serta membantu mengelola pasokan air tawar yang langka di daerah yang dilanda kekeringan.
Satelit itu dirancang dan dibangun di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di dekat Los Angeles. Satelit dikembangkan oleh NASA bekerja sama dengan Prancis dan Kanada. SWOT adalah salah satu dari 15 misi yang terdaftar oleh Dewan Riset Nasional sebagai proyek yang harus dilakukan NASA dalam dekade mendatang.