Rabu 14 Dec 2022 17:55 WIB

Australia Berkabung Atas Kematian Korban Tewas Baku Tembak

Dua polisi tewas dalam baku tembak di properti terpencil di Negara Bagian Queensland.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Polisi Australia.
Foto: ABC
Polisi Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia berkabung atas kematian dua petugas polisi dan seorang warga sipil yang tewas dalam baku tembak di properti terpencil di Negara Bagian Queensland. Beberapa kota besar menyalakan lampu warna biru muda.

Komisioner polisi Queensland  Katarina Carroll mengatakan pihaknya mencari tahu mengapa dua petugas itu diserang saat sedang menyelidiki laporan orang hilang. "Kami akan menguak kasus ini karena kami harus tahu apa yang terjadi dan mengapa," katanya pada stasiun televisi ABC, Rabu (14/12/2022).  

Polisi mengatakan petugas Matthew Arnold, berusia 26 tahun; petugas Rachel McCrow, tahun 29; dan seorang warga sipil Alan Dare, 58 tewas dalam baku tembak pada hari Senin, (12/12/2022) lalu. Dare tinggal di dekat lokasi kejadian.

Untuk menghormati para petugas polisi yang gugur taman kota Queensland menyalakan lampu warna biru. Pihak berwenang New South Wales mengatakan Sydney Opera House juga akan menyalakan lampu warna biru.

Polisi menembak hingga tewas pria 46 tahun, pria 47 tahun dan wanita 45 tahun yang diyakini sebagai pelaku serangan di sebuah properti di Wieambilla. Sekitar 300 kilometer sebelah barat laut Brisbane, ibukota negara bagian Queenland.

Tanpa memberikan keterangan lebih lanjut pihak berwenang mengatakan "pengepungan" terjadi setelah Arnold, McCrow dan dua petugas lainnya tiba di lokasi kejadiaan dan diserang.

Juru bicara departemen pendidikan negara bagian mengataka seorang mantan pegawai sekolah New South Wales yang sudah tidak bekerja sejak Agustus 2021 dan berhenti bekerja sejak Maret turut tewas dalam peristiwa itu.

Polisi Queensland masih belum resmi merilis identitias warga sipil yang tewas dalam insiden itu. Kepolisian juga belum menanggapi permintaan komentar.

Kejahatan yang melibatkan senjata api cukup jarang di Australia. Peraturan kepemilikan senjata Australia salah satu yang paling ketat di dunia.

Peraturan tersebut diterapkan setelah seorang pria membunuh 35 orang pada April 1996 lalu di sebuah cafe dan destinasi pariwisata di bekas penjara kolonial di Port Arthur, Pulau Tasmania.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement