REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur utama antar kecamatan di wilayah selatan Cianjur, Jawa barat, tepatnya di Kecamatan Sukanagara, masih terputus sementara akibat bencana alam longsor yang menutup landasan jalan provinsi dan kabupaten di tiga titik, sehingga membutuhkan alat berat.
Camat Sukanagara, Robby Erlanga, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bina marga PUPR Provinsi Jabar dan Dinas PUTR Cianjur, untuk segera menurunkan alat berat karena panjang dan tingginya longsoran yang menutup landasan jalan, termasuk sejumlah jalan yang amblas.
"Titik longsor menutup akses jalan penghubung utama antar desa dan kecamatan yang merupakan jalan milik daerah dan provinsi, di Desa Ciguha, Desa Sukalaksana dan Desa Gungungsari, Sejak Jumat malam hingga Sabtu siang belum bisa dilalui kendaraan," katanya, Sabtu (17/12/2022).
Longsor di Desa Sukalaksana menutup akses Sukanagara-Kadupandak, sedangkan longsor di Desa Gunungsari menutup akses antar desa di Sukanagara, rata-rata longsor yang menutup jalan cukup panjang dan tinggi dengan material longsor batu, tanah dan pohon besar.
Sehingga membutuhkan alat berat dan dum truk agar proses menyingkirkan material longsor dapat dengan cepat dilakukan, agar akses jalan dapat kembali dibuka dan arus lalulintas dapat berjalan normal karena tidak ada jalur alternatif yang dapat dilalui kendaraan.
"Kami berharap segera diturunkan alat berat, agar akses antar kecamatan dapat kembali dilalui kendaraan dan warga tidak sampai terisolasi karena jalan yang terputus merupakan akses utama penghubung antar desa dan kecamatan," katanya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan, sudah meminta dinas terkait segera mengirim alat berat ke Sukanagara, untuk membuka kembali akses jalan utama penghubung antar desa dan kecamatan yang terputus akibat longsor, agar aktivitas warga dapat berjalan normal.
"Kita akan bagi-bagi alat berat yang bisa dikirim ke wilayah selatan yang dilanda longsor karena sebagian besar alat berat milik PUTR masih di fokuskan dalam pencarian korban tertimbun di Kecamatan Cugenang. Kami berharap bencana tidak lagi melanda Cianjur," katanya.