REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Tingkat investasi di Kota Sukabumi mengalami kenaikan di sepanjang 2022. Terutama investasi yang paling besar kenaikannya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Sektor UMKM ini menjadi usaha yang membangkitkan sektor perekonomian pasca pandemi,'' ujar Kepala Bidang Perizinan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Sukabumi, Saepulloh, Ahad (18/12/2022).
Sebab dari tahun 2021-2022 ada peningkatan nilai investasi kurang lebih mencapai Rp 320 miliar untuk sektor UMKM saja. Sedangkan nilai investasi sektor lain dengan adanya perubahan prosedur pelayanan dari manual ke sistem agak sedikit terhambat.
Namun kata Saepulloh, pihaknya tetap memperbaiki proses layanan perizinan dengan mengikuti peraturan pemerintah. Sehingga DPMPTSP memiliki harapan nilai investasi setiap tahunnya bisa lebih meningkat dari tahun sebelumnya.
"Semoga untuk 2023 ke depan semua proses perizinan bisa lebih cepat, dan mempercepat investasi yang ada di Kota Sukabumi," terang Saepulloh. Salah satu upaya untuk meningkatkan nilai investasi dan permudah layanan, telah hadir Mall Pelayanan Publik (MPP) di Toserba Tiara.
Di mana kehadiran MPP, sudah mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Jabar. Meskipun dari segi layananan ada beberapa tenan yang belum terisi dengam maksimal.
Masyarakat Kota Sukabumi sendiri ungkap Saepulloh telah memanfaatkan berbagai layanan publik yang ada di MPP. Misalnya seperti layanan Disdukcapil, Disnaker, DLH termasuk DPMPTSP berkaitan dengan permohonan perizinan berusaha yang bisa dilayani secara langsung.
Saepulloh menambahkan, pada 2023 mendatang, Pemprov Jabar memiliki inovasi baru untuk MPP digital. Nantinya masyarakat bisa mengajukan permohonan layanan publik di MPP Kota Sukabumi melalui MPP digital.