REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan akan menerjunkan sekitar 166.791 personel gabungan untuk mengamankan libur Nataru. Personel gabungan yang dilibatkan itu terdiri atas 101 ribu personel Polri, 23 ribu personel TNI, dan sisanya dari seluruh stakeholder terkait.
“Sehingga diharapkan semuanya ini bisa memberikan bantuan dengan tupoksinya masing-masing sehingga seluruh rangkaian bisa berjalan dengan baik,” ujar Listyo saat memberikan keterangan pers usai rapat terbatas persiapan Natal dan tahun baru di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (19/12).
Listyo menyebut, terdapat sekitar 56.636 obyek yang akan diamankan. Terdiri atas gereja, pusat belanja, terminal, stasiun kereta, pelabuhan, bandara, objek wisata, dan juga kegiatan perayaan tahun baru. Pihaknya juga akan mendirikan 2.629 posko yang terdiri dari posko pengamanan, posko pelayanan, dan posko terpadu.
Ia menjelaskan, posko pengamanan akan didirikan di tempat-tempat ibadah ataupun tempat wisata dan tempat belanja. Sedangkan posko pelayanan didirikan untuk memberikan pelayanan saat arus balik dan arus mudik baik di jalan tol maupun arteri.
“Dan posko terpadu tentunya posko yang di dalamnya terdapat stakeholder terkait termasuk di dalamnya mengantisipasi apabila terjadi bencana, bencana alam, apalagi hujan yang sangat tinggi dan hal-hal yang terkait dengan hal-hal tersebut,” kata Listyo.
Kepolisian juga melakukan persiapan pengamanan saat malam Natal dan juga pengamanan tempat-tempat ibadah, khususnya dari Densus. Untuk mengamankan Nataru, polisi juga bekerja sama dengan TNI, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat, termasuk Banser.