REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Mobil hidrogen adalah salah satu alternatif kendaraan ramah lingkungan. Hal itu pun diamini oleh Toyota dan mendorong pabrikan Jepang itu untuk membuktikan ketahanan dari kendaraan hidrogen.
Dalam keterangan pers kepada Republika.co.id pada Senin (19/12/2022), salah satu cara Toyota untuk membuktikan hal itu adalah dengan melibatikan Corolla bertenaga hidrogen dalam sebuah ajang balap di Thailland akhir pekan lalu.
Uji ketahanan itu dilakukan lewat balap yang digelar selama 25 jam. Balapan ini adalah penada pertama kalinya teknologi ini digunakan dalam balapan di luar Jepang.
Ini juga merupakan kesempatan bagi Toyota untuk mendemonstrasikan berbagai pendekatan jalur untuk mempercepat aksi menuju Netralitas Karbon, dengan menampilkan dan mendemonstrasikan berbagai teknologi bersih, termasuk Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plug-in Hybrid Vehicles (PHEV), Battery Electric Vehicles (BEV) dan Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) yang menawarkan beragam pilihan ramah lingkungan kepada pelanggan di seluruh pasar Asia.
Mengembangkan dan menampilkan kendaraan mesin pembakaran internal bertenaga Hidrogen (HiCEV) juga sekaligus menandai langkah baru dalam teknologi Toyota untuk mencapai komitmen global Netralitas Karbon pada tahun 2050.
Toyota percaya bahwa 'carbon is the enemy’. Toyota percaya pada pendekatan Multiple Pathway dengan menawarkan pelanggan pilihan berbagai teknologi powertrain kendaraan, termasuk HEV, PHEV, BEV, FCEV, HiCEV, atau bahkan kendaraan bio-fuel.
Hal ini memungkinkan setiap pelanggan untuk memilih opsi mobilitas yang lebih bersih dan ramah lingkungan yang sesuai dengan keadaan ekonomi, sumber energi, kesiapan infrastruktur pengisian daya, kebijakan industri dan kebutuhan.