REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR–-Calon tanah untuk rumah pensiunan Presiden ke-7 RI Joko Widodo di daerah Colomadu, Karanganyar banyak menyita perhatian publik. Sebab harga tanah diperkirakan tembus di atas Rp 16 juta per meter persegi.
"Kalau disitu, Jalan Adi Sucipto ya mintanya Rp 16 juta per meter. Itu dua tahun lalu lho, kalau sekarang ya pasti sudah naik," ujar Kades Blulukan, Slamet Wiyono saat dihubungi Selasa (20/12/2022)
Kendati demikian, Slamet mengaku tidak mengetahui pasti proses pembelian tanah tersebut. Namun, memang saat dilakukan pengukuran pihaknya memang diajak oleh Badan Pertanahan setempat. Ia mengatakan bahwa ada tiga petak tanah yang selesai pengukuran seluas 2.700 meter persegi per petak dengan total sekitar 8.100 meter persegi.
"Ukuran petak/sawah di desa kami itu 2.700 meter persegi. Lebar rata rata 25-30 meter, panjang 100 meter," katanya.
Sementara itu, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengaku yang banyak menceritakan mengenai rumah negara untuk Presiden Jokowi malahan Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Bahkan, Gibran mengatakan mendengar perihal tersebut lebih banyak dari Bupati Karanganyar ketimbang sang ayah Joko Widodo.
"Makane Pak Yuli seneng banget, Pak Yuli happy banget kemarin waktu ketemu (Pak Jokowi jadi warga Karanganyar) iya. Sing cerita akeh malah Pak Yuli daripada Bapak (yang cerita banyak Pak Yuli daripada Jokowi)," kata Gibran ditemui di Balai Kota Solo, Selasa (20/12/2022).
Gibran mengaku bahwa sebenarnya dirinya mendengar kabar rumah negara untuk Jokowi sudah sejak lama. "Wis kondo ket mbiyen waktu RUPS Bank Jateng (sudah bilang dari dulu waktu RUPS Bank Jateng)," tegasnya.