Senin 26 Dec 2022 19:12 WIB

KCIC: Pembangunan Kereta Cepat Tetap Berjalan

KCIC akan mengevaluasi terhadap peristiwa yang kereta cepat yang anjlok.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menggelar rapat kordinasi di Balai Kota Bandung terkait rencana pembukaan exit tol KM 151, Senin (26/12/2022).
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Wali Kota Bandung Yana Mulyana bersama Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menggelar rapat kordinasi di Balai Kota Bandung terkait rencana pembukaan exit tol KM 151, Senin (26/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memastikan pembangunan kereta cepat tetap berjalan pascamesin pemasangan rel dan lokomotif kerja anjlok beberapa waktu lalu. Namun, pemasangan rel di lokasi kereta yang anjlok dihentikan sementara untuk investigasi.

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, investigasi terhadap kereta kerja yang anjlok dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). PT KCIC akan mengikuti rekomendasi dari hasil investigasi namun sejauh ini belum mendapatkan hasil tersebut.

"Investigasi dilakukan oleh Kemenhub dan KNKT, jadi kami akan mengikuti saja apa yang menjadi rekomendasi, apa yang menjadi hasil investigasi dari KNKT, belum ada laporan," ujarnya di Balai Kota Bandung, Senin (26/12/2022).

Dia menegaskan, bahwa kereta yang anjlok bukan kereta cepat namun lokomotif kerja dan mesin pemasangan rel. Saat ini, aktivitas pengerjaan pemasangan rel masih berlangsung.

"Aktivitas pengerjaan berjalan. Jadi yang diminta setop dulu itu pemasangan di lokasi tersebut karena sedang diinvestigasi menunggu selesainya proses investigasi. Kalau di lokasi lain tetap jalan, pembangunan stasiun jalan dan lain-lainnya semua jalan," katanya.

Dwiyana mengatakan, pihaknya akan mengevaluasi terhadap peristiwa yang kereta cepat yang anjlok. "Kalau untuk antisipasi kejadian terulang, tentunya SOP kita evaluasi, pemasangan rel seperti apa. Kejadian kemarin itu ada satu titik di mana turunan 30 per mil. Jadi itu biar KNKT yang ngomong," katanya.

Dia melanjutkan, turunan pada jalur kereta cepat terdapat banyak setelah melewati wilayah Padalarang. Oleh karena itu pihaknya mengevaluasi peristiwa kereta kemarin yang anjlok.

"Makanya, kita evaluasi dengan kejadian kemarin bahwa lokomotif kerja, apapun, tetap harus punya kehati-hatian saat melewati turunan. Cek pengeremannya dulu dan lain-lain," katanya.

 

 

 

(N-Muhammad Fauzi Ridwan)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement