Jumat 30 Dec 2022 14:05 WIB

Satgas Covid-19 Bandung tak Izinkan Konser Digelar Malam Pergantian Tahun Baru

Satgas Covid-19 Bandung belum menerima permohonan izin konser tahun baru.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pengunjung beraktivitas di Hotel Aston Pasteur, Jalan Dr Djunjunan, Sukajadi, Kota Bandung. Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung tidak mengizinkan penyelenggaraan konser di malam pergantian tahun baru. Sebab dikhawatirkan akan memicu kerumunan masyarakat dan terjadi penyebaran Covid-19.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pengunjung beraktivitas di Hotel Aston Pasteur, Jalan Dr Djunjunan, Sukajadi, Kota Bandung. Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung tidak mengizinkan penyelenggaraan konser di malam pergantian tahun baru. Sebab dikhawatirkan akan memicu kerumunan masyarakat dan terjadi penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Petugas (Satgas) Covid-19 Kota Bandung tidak mengizinkan penyelenggaraan konser di malam pergantian tahun baru. Sebab dikhawatirkan akan memicu kerumunan masyarakat dan terjadi penyebaran Covid-19.

"Sementara itu, kami tidak merekomendasikan (konser) di tahun baru sambil kita terus evaluasi, karena jujur saya agak sering dikecewakan oleh para EO yang sering melebihi kapasitas yang diizinkan makanya kita evaluasi bukan hanya konser tapi semua kegiatan lain juga," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron belum lama ini.

Satgas, ia mengungkapkan sampai saat ini belum menerima permohonan izin menggelar konser di Kota Bandung. Satgas pun mengantisipasi jika konser diberi rekomendasi menimbulkan keributan dan kerumunan. 

"Sampai hari ini belum ada yang izin untuk mengadakan konser karena memang kita juga khawatir akan ada keributan atau lainnya kalau ada konser dan itu perlu diantisipasi dari sisi ketentraman dan ketertibannya," katanya.

Namun begitu, ia mengungkapkan, kegiatan acara di hotel-hotel masih ada, tapi dibatasi maksimal kapasitas orang sebanyak 150 orang. "Kalau hotel-hotel ada, tapi kita batasi paling banyak 150 orang," katanya.

Asep menambahkan, kasus Covid-19 di Kota Bandung terus mengalami penurunan. Dengan situasi yang terkendali maka pihaknya berupaya mengantisipasi agar kasus tidak naik kembali.

"Alhamdulillah kita semakin menurun ya, kemarin positivity rate kita di angka 10 ya, sekarang di 4.8. Kasus harian juga tidak lebih dari 30 kasus, kemarin kan sempat mencapai lebih dari 150 per hari di awal November ya. Jadi sekarang sudah terkendali makanya kami ingin antisipasi agar tidak terjadi lonjakan lagi," katanya.

Asep mengaku pengetatan dan penjagaan akan dilakukan pada pusat-pusat keramaian yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Salah satunya adalah alun-alun Bandung.

"Makanya kita akan ketatkan penjagaan di titik-titik yang berpotensi menyebabkan kerumunan salah satunya (taman) alun-alun, makanya saya lebih merekomendasikan agar tidak dibuka," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement