Rabu 04 Jan 2023 18:58 WIB

Wapres Sentil Baznas, Bantuan Seharusnya tak Terkait dengan Kader PDIP

Ketua Baznas Jateng Ahmad Daroji menuding ada yang tidak menyukai Ganjar.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menghapus cicitan terkait bantuan renovasi rumah dari Baznas khusus untuk kader PDIP di Provinsi Jateng.
Foto: Tangkapan layar
Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menghapus cicitan terkait bantuan renovasi rumah dari Baznas khusus untuk kader PDIP di Provinsi Jateng.

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Wakil Presiden (Wapres), KH Ma'ruf Amin mengingatkan agar bantuan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tidak dikaitkan dengan partai politik tertentu. Hal itu setelah viral Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan renovasi rumah dari Baznas kepada 50 PDIP di Wonosobo.

Ganjar mengatakan, bantuan itu berkaitan dengan peringatan HUT ke-50 PDIP. Setelah warganet gaduh di Twitter, akhirnya Ganjar menghapus status yang dibuatnya.

"Saya kira seharusnya masalah Baznas itu tidak dikaitkan dengan kepartaian, tetap dengan kemustahikkan, siapa yang berhak (mendapat bantuan) itu," kata Wapres Ma'ruf di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023).

Baca: Mengenal Eks Ajudan Ma'ruf Amin yang Promosi Jadi Wakapolda Banten

"Yang penting dia punya hak untuk memperoleh bantuan Baznas apapun partainya, saya kira tidak ada masalah. Saya kira tidak dipolitisasi bantuan Baznas," kata Ma'ruf melanjutkan.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyebut, Baznas sudah punya aturan kepada siapa bantuan diserahkan. Karena itu, tidak boleh bantuan diserahkan hanya kepada kader partai tertentu.

"Baznas sudah punya aturan untuk memberikan bantuan terhadap mereka yang mustahik, yang patut dibantu, bentuknya konsumtif atau bentuknya rehabilitasi rumah dan tentu pelaksanaannya berkoordinasi dengan pemerintah daerah," ucap Ma'ruf.

Baca: MUI Sulsel Terima Dua Aduan Ajaran Sesat di Makassar dan Gowa

Meski begitu, Ma'ruf memahami, apabila bantuan Baznas akhirnya dikaitkan dengan partai tertentu. "Kalau misalnya memperoleh (bantuan) itu, pasti terkait dengan afiliasi kepartaian, partai pasti ada, partai ini partai itu, tapi Baznas untuk orang yang ingin dibantu tanpa melihat latar belakang partainya apa," ujarnya Ma'ruf.

Dalam foto yang viral di media sosial tampak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan momen penyerahan bantuan secara simbolis kepada kader PDIP di akun media sosialnya dalam rangka menyambut HUT ke-50 PDIP. Namun, unggahan pada 30 Desember 2022 itu sudah tidak ada di akun Ganjar.

Di dalam unggahan tersebut terlihat Ganjar menyerahkan papan bertuliskan nominal bantuan Rp 20 juta dan tertulis bantuan berasal dari Baznas. Belakangan Ganjar mengatakan bantuan dana renovasi rumah Rp 20 juta kepada beberapa orang kader PDIP di Jateng dicabut.

Baca: Plt Ketum PPP Ingin Romahurmuziy Jadi Duta Antikorupsi

Ganjar menyadari bahwa ada banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas. Status bantuan itu, masih belum dicairkan hingga saat ini. Dana akan dialihkan untuk membantu warga yang lain.

Ganjar mengaku dirinya baru mengetahui apabila Baznas turut hadir di lokasi bantuan dan mereka berniat membantu dengan nominal Rp 20 juta. Nominal tersebut, menurut Ganjar, juga kurang, sebab bakal digunakan untuk pembangunan.

Ganjar mengaku, akan menutup kekurangan tersebut dengan memberikan bantuan tambahan. Sedangkan Ketua Baznas Jawa Tengah Ahmad Daroji mengatakan isu Ganjar memanfaatkan dana Baznas ini digaungkan oleh orang-orang yang tidak menyukai politikus PDIP tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement