Ahad 08 Jan 2023 04:11 WIB

OJK: Tingkat Keberhasilan Bayar Fintech Lending Tumbuh 97,10 Persen

Realisasi ini tumbuh tipis dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar 97,87 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat keberhasilan bayar industri layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi  sebesar 97,10 persen per Oktober 2022. (ilustrasi)
Foto: Google
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat keberhasilan bayar industri layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi sebesar 97,10 persen per Oktober 2022. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat keberhasilan bayar industri layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi  sebesar 97,10 persen per Oktober 2022. Adapun realisasi ini tumbuh tipis dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar 97,87 persen.

Berdasarkan data Statistik Fintech Lending periode Oktober, jika dibandingkan secara bulanan nilai tingkat keberhasilan bayar industri fintech lending lebih tinggi 0,17 persen dari periode September dengan angka 96,93 persen. Adapun tingkat keberhasilan bayar adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara fintech lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam meminjam dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari sejak tanggal jatuh tempo.

Baca Juga

Dari sisi tingkat wanprestasi 90 hari sebesar 2,90 persen per Oktober 2022, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,13 persen. Selanjutnya, return on asset, return on equity, dan beban operasional dan pendapatan operasional dalam penyelenggara fintech lending masing-masing sebesar minus 3,54 persen, minus 6,62 persen, serta 100,74 persen per Oktober 2022.

Dari sisi laba rugi, penyelenggara fintech lending masih membukukan rugi bersih senilai Rp 186,74 miliar. Rugi ini membengkak dari bulan sebelumnya sebesar Rp 142,13 miliar per September 2022.

Di samping itu, OJK juga melaporkan jumlah beban operasional industri fintech lending sebesar Rp 7,12 triliun sedangkan pendapatan operasional sebesar Rp 7,07 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement