Senin 09 Jan 2023 08:29 WIB

Rekomendasi Saham Berpotensi Cuan di Awal Pekan

pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi sentimen domestik dan mancanegara.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Lida Puspaningtyas
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan di permulaan Tahun 2023 ini berada di zona hijau dengan Naik tipis 0,01% atau ditutup meningkat 0,365 poin ke level 6.850,984. Republika/Prayogi
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (2/1/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan di permulaan Tahun 2023 ini berada di zona hijau dengan Naik tipis 0,01% atau ditutup meningkat 0,365 poin ke level 6.850,984. Republika/Prayogi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (9/1/2023), diprediksi bergerak variatif dalam rentang level 6.575 – 6.717. Pada perdagangan sebelumnya,  IHSG ditutup menguat sebesar 0,46 persen di level 6.684,56.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, mengatakan bahwa pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi sentimen domestik dan mancanegara. Dari dalam negeri, selama periode 2 – 5 Januari 2023 Bank Indonesia (BI) mencatat, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan beli neto sebesar Rp 8,05 triliun.

Baca Juga

Nonresiden juga melakukan beli neto Rp 9,74 triliun di pasar SBN dan melakukan penjualan neto Rp 1,68 triliun di pasar saham. Sementara itu, Direktorat Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) sepanjang 2022 meningkat 104 persen dari target mencapai Rp 218,62 triliun.

 

Dari mancanegara, Italia melaporkan inflasi pada bulan Desember 2022 mengalami perlambatan. Sepanjang periode tersebut inflasi dilaporkan sebesar 12,3 persen YoY, turun dari periode sebelumnya yang tercatat di level 12,6 persen YoY.

Sementara itu, China mencatat Foreign Exchange Reserves pada periode Desember 2022 mencapai 3.128 triliun dolar AS, tumbuh dibanding periode sebelumnya yang tercatat hanya sebesar 3.117 triliun dolar AS meskipun di bawah konsensus sebelumnya yang diestimasikan 3.154 triliun dolar AS.

 

Dengan berbagai sentimen yang ada, Ajaib Sekuritas merekomendasikan sejumlah saham untuk diperdagangkan hari ini.

INKP

Buy : 8.625

TP :8.900

Stop loss : 8.400

Bergerak uptrend dalam short term, ditutup di MA 5, 20 dan 50 dengan volume naik signifikan, stochastic di area netral dan MACD di area positif.

Kinerja INKP hingga Kuartal III 2022 mencatat kenaikan laba bersih sebesar 65,58 persen yoy menjadi 647,19 juta dolar AS dipicu dari kenaikan pendapatan yang tumbuh 19,6 persen yoy. Secara valuasi, PBV INKP tercatat 0,57x yang artinya masih undervalue.

 

AKRA

Buy :1.270

TP  : 1.310

Stop loss: <1.240

 

Bullish harami candle, stochastic golden cross di area oversold dan MACD bar histogram dalam momentum negatif. Strategi buy on weakness dengan potensi rebound secara teknikal.

 

Kinerja AKRA pada sembilan bulan pertama 2022 lalu mencatat pertumbuhan pendapatan 100,5 persen yoy menjadi Rp 34,6 triliun. Pertumbuhan kinerja ke depan akan positif didorong oleh sentimen positif untuk setiap segmen bisnis, terutama pada segmen bisnis kimia dasar sejalan dengan banyaknya proyek smelter nikel HPAL dan peningkatan kebutuhan lahan industri, seiring dengan peningkatan aktivitas manufaktur setelah semakin terkendalinya Covid-19 dalam negeri.

 

BBTN

Buy :1.340

TP  : 1.380

Stop loss: <1.300

 

Bullish engulfing candle dan berhasil breakout MA 5 dan 20 harinya, stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

 

BBTN telah menyelesaikan proses penerbitan saham baru skema right issue dan meraih dana Rp 4,13 triliun. Adapun pemerintah telah menyuntikkan dana melalui PMN Rp 2,48 triliun untuk memperkuat permodalan BBTN. CAR berpotensi tumbuh sekitar 20 persen dan mampu menyalurkan kredit perumahan 1,32 juta unit rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement