Rabu 30 Jul 2025 15:21 WIB

Hermes Bertahan dari Lesunya Pasar Mewah, Catat Kenaikan Penjualan 9 Persen

Tas Birkin dan Kelly tetap jadi primadona di tengah lesunya pasar barang mewah.

Tas Birkin keluaran Hermes. Hermes mencatat kenaikan penjualan sebesar 9 persen.
Foto: Reuters/Mario Anzuoni
Tas Birkin keluaran Hermes. Hermes mencatat kenaikan penjualan sebesar 9 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS — Hermes melaporkan kenaikan penjualan kuartalan sebesar 9 persen pada kuartal II 2025. Kenaikan ini didorong oleh minat berkelanjutan para pembeli kaya terhadap tas tangan mewah bernilai 10.000 dolar AS tersebut.

Hal ini membantu rumah mode asal Prancis itu bertahan dari penurunan pasar barang mewah global.

Baca Juga

Ketua Eksekutif Hermes, Axel Dumas, menyatakan bahwa hingga saat ini belum ada rencana kenaikan harga lebih lanjut untuk tahun ini, setelah kenaikan harga secara global sebesar 7 persen dan tambahan 5 persen di Amerika Serikat. Kenaikan ini disebut cukup untuk mengimbangi dampak tarif 15 persen yang diberlakukan berdasarkan kesepakatan antara pemerintahan Trump dan Uni Eropa.

Dalam konferensi pers daring, Dumas menyatakan bahwa seluruh dampak tarif kemungkinan akan dialihkan kepada konsumen di AS.

Penjualan kuartal kedua hingga akhir Juni mencapai 3,9 miliar euro (sekitar 4,5 miliar dolar AS), naik 9 persen dalam nilai tukar konstan. Capaian ini sejalan dengan ekspektasi analis yang memperkirakan kenaikan 10 persen.

Daya tarik tas Birkin, Constance, dan Kelly yang ikonik menjadi kekuatan utama Hermes dalam menghadapi pelemahan sektor barang mewah. Namun, pertumbuhan divisi fesyen dan sutra mulai melambat, sementara penjualan produk parfum dan kecantikan justru mengalami kontraksi.

"Ini pertanda bahwa pasar masih sulit," kata analis dari Bernstein, Luca Solca.

Saham Hermes sempat turun 2,5 persen pada awal perdagangan di Paris.

Tahun ini, Hermes menyalip LVMH sebagai perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar terbesar di Prancis. Hermes mempertahankan kontrol produksi yang sangat ketat, hanya meningkatkan produksi sekitar 6 hingga 7 persen per tahun. Hal ini membuat sebagian pembeli harus menunggu berbulan-bulan untuk mendapatkan tas tangan. Strategi ini terbukti efektif dalam menjaga eksklusivitas dan menghindari dampak perlambatan industri yang kini dihadapi merek-merek besar seperti Chanel, Kering, Gucci, serta Louis Vuitton dan Dior dari LVMH.

 

sumber : REUTERS
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement