Senin 09 Jan 2023 12:32 WIB

Sungai Batanghari Semakin Tercemar, Walhi Ungkap Tiga Penyebabnya

Sudah sangat tercemar, air Sungai Batanghari sudah tidak dapat dimanfaatkan.

Peserta Lomba Perahu Hias menyusuri Sungai Batanghari, kawasan Jembatan Gentala Arasy, Jambi, Ahad (8/1/2023). Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatra. Saat ini, kondisinya sudah sangat tercemar dan kotor.
Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Peserta Lomba Perahu Hias menyusuri Sungai Batanghari, kawasan Jembatan Gentala Arasy, Jambi, Ahad (8/1/2023). Sungai Batanghari merupakan sungai terpanjang di Sumatra. Saat ini, kondisinya sudah sangat tercemar dan kotor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Walhi Jambi memberikan catatan penting tentang kondisi Sungai Batanghari kepada pemerintah dalam momen perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi ke-66 pada 2023. Menurut Walhi, sungai terpanjang di Sumatra itu saat ini kondisinya sudah sangat tercemar dan kotor.

"Kondisi sungai Batanghari semakin tercemar dan kotor sehingga tidak dapat lagi dimanfaatkan," kata Direktur Eksekutif Walhi Jambi, Abdullah, di Jambi, Senin (9/1/2023).

Baca Juga

Walhi menyatakan setidaknya ada tiga penyebab kerusakan Sungai Batanghari menjadi semakin parah setiap tahunnya. Pertama, maraknya aksi pertambangan tanpa izin (PETI) yang terjadi di hulu hingga hilir sungai.

Menurut temuan Walhi, pertambangan ilegal yang banyak ditemui di sepanjang sungai adalah pertambangan emas dan galian C, mercuri, sertaan logam berat lainnya. Kedua, tangkapan air (water catchment area) menjadi hancur dan rusak sehingga air tidak dapat ditampung dan dialirkan kembali.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement