REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gunung-gunung diciptakan Allah SWT, salah satunya sebagai kesenangan dan keindahan bagi manusia. Ukurannya yang besar, juga membuat seseorang yang berdiri di hadapannya akan terhenyak hingga merenungi kuasa Ilahi.
Keajaiban penciptaan gunung dan manfaatnya untuk manusia dijelaskan Allah SWT dalam firmannya:
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَاهَا ٠
أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا
مَتَاعًا لَكُمْ وَلِأَنْعَامِكُمْ
Artinya: "Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu." (QS. An Naziat: 30-33).
Namun, entah itu gunung Everest, K2 atau bahkan Puncak Jaya di Papua hingga Bromo yang sering dikunjungi wisatawan, semua itu akan hancur luluh lantak pada hari kiamat. Alquran bahkan menggambarkan bahwa karena dahsyatnya kengerian kiamat saat itu, gunung-gunung hancur seperti bulu yang diterbangkan. Padahal berat gunung mungkin mencapai jutaan ton.
Syekh Mahir Ahmad Ash Shufi dalam bukunya Tanda-Tanda Kiamat Kecil dan Besar menjelaskan, ketika kiamat terjadi bumi menjadi tanah yang betul-betul datar. Sehingga tidak akan terlihat lagi tempat yang rendah dan yang tinggi.
Kondisi ini dijelaskan Allah SWT dalam Alquran:
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْجِبَالِ فَقُلْ يَنسِفُهَا رَبِّى نَسْفًا
فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا
لَّا تَرَىٰ فِيهَا عِوَجًا وَلَآ أَمْتًا
Artinya: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya. Maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali. Tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi." (QS. Thaha: 105-107).
Semua gambaran inilah fenomena gunung ketika kiamat terjadi. Semua itu dimaksudkan agar bumi dapat diratakan setelah ia memuntahkan benda-benda yang ada di dalamnya. Kondisi ini terjadi sebagai bagian dari perintah dari Allah SWT seperti yang dijelaskan Alquran berikut:
وَإِذَا ٱلْأَرْضُ مُدَّتْ
وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ
وَأَذِنَتْ لِرَبِّهَا وَحُقَّتْ
Artinya: "Dan apabila bumi diratakan. Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong. Dan patuh kepada Tuhannya, dan sudah semestinya bumi itu patuh, (pada waktu itu manusia akan mengetahui akibat perbuatannya)." (QS. Al Insyiqaq: 3-5).