REPUBLIKA.CO.ID, MUSKAT -- Oman akan memperingati tiga tahun kenaikan takhta Sultan Haitham pada Kamis (12/1/2023) dengan hari libur nasional. Sultan Haitham menggantikan Sultan Qaboos bin Said yang memerintah Oman selama 50 tahun pada Januari 2020.
Mantan penguasa itu meninggalkan warisan abadi di kesultanan dan dikenang sebagai seorang modernisator. Ia menempatkan Oman di peta sebagai salah satu negara berkembang tercepat di dunia, dengan tetap menghormati tradisinya.
Salah satu peninggalan fisiknya, sebagaimana dikutip dari The National News, Rabu (11/1/2023), adalah Masjid Agung Sultan Qaboos di Muskat. Dibangun lebih dari 20 tahun yang lalu, landmark ikonik Oman berdiri sebagai jembatan simbolis antara masa lalu dan masa depan negara ini sebagai salah satu bangunan terpopulernya.
Relawan Oman yang telah bekerja di masjid selama delapan tahun, Khalifa Al Maskery menjelaskan, Sultan Qaboos meninggalkan banyak kenangan. Dia adalah sosok ayah di Oman dan telah mengajari banyak orang di kesultanan untuk mencintai perdamaian, menghormati diri sendiri dan orang lain, serta mencintai negara dan budaya mereka.
"Sultan Haitham mengikuti langkah mendiang Sultan Qaboos untuk membuat semua merasa aman di negara yang indah ini. Sultan Haitham berinteraksi dengan masyarakat di Oman dan mendengarkan pendapat mereka untuk masa depan yang lebih baik bagi negara dan warganya," tuturnya.