Allah Subhanahu Wa Ta'ala berpesan kepada orang-orang yang beriman agar bersegeralah berinfak. Pesan ini tertuang dalam al-Qur'an surat al-Baqarah [2] ayat 254:
"Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan, dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim."
Mengapa kita harus segera berinfak? Sebab, tak ada yang tahu kapan hari kiamat akan tiba. Dan, tak ada pula yang tahu kapan kematian akan menjemput kita.
Jika kiamat tiba, maka tak akan ada gunanya lagi harta yang kita miliki. Bahkan, dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa pada hari itu seseorang tidak dapat membeli dirinya sendiri, tidak dapat pula menebusnya dengan harta sekali pun ia mendatangkan emas sepenuh bumi untuk tujuan itu.
BACA JUGA: Inilah Empat Karakter Peradaban Islam
Berinfak tak harus dilakukan ketika kita berada dalam keadaan lapang. Berinfak tetap harus kita lakukan meskipun berada dalam keadaan sempit. Tentang hal ini Allah Ta'ala berfirman dalam al-Qur'an surat 'Ali Imran [3] ayat 134:
"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."
Makna kata "lapang" dan "sempit" dalam ayat tersebut bukan sekadar kita "berkecukupan" dan "berkekurangan" harta. Ibnu Katsir menjelaskan dalam tafsirnya bahwa ayat ini menyuruh kita untuk berinfak dalam keadaan susah maupun makmur, suka maupun duka, atau sehat maupun sakit. Dengan kata lain, kita diminta berinfak secara istiqomah dalam keadaan bagaimana pun.
Selain itu, berinfak boleh dilakukan secara sembunyi-sembunyi, boleh juga secara terang-terangan. Allah Ta'ala berfirman dalam al-Qur'an surat Al-Baqarah [2] ayat 274:
"Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
Ayo, tunggu apa lagi, berinfaklah!
Wallahu a'lam ***
Penulis: Mahladi Murni