Kamis 12 Jan 2023 12:49 WIB

Rusia Copot Komandan Militernya di Ukraina

Tidak dijelaskan mengapa Sergei Surovikin dicopot dari jabatannya

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Komandan tertinggi militer Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin (kiri).  Rusia telah mencopot komandan pasukan militernya di Ukraina, Sergei Surovikin. Sebagai gantinya, Moskow menunjuk langsung Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov untuk memimpin operasi di Ukraina.
Foto: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo
Komandan tertinggi militer Rusia di Ukraina, Jenderal Sergei Surovikin (kiri). Rusia telah mencopot komandan pasukan militernya di Ukraina, Sergei Surovikin. Sebagai gantinya, Moskow menunjuk langsung Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov untuk memimpin operasi di Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Rusia telah mencopot komandan pasukan militernya di Ukraina, Sergei Surovikin. Sebagai gantinya, Moskow menunjuk langsung Panglima Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov untuk memimpin operasi di Ukraina.

“Jenderal Angkatan Darat Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, telah ditunjuk sebagai Komandan Pengelompokan Gabungan Pasukan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Rabu (11/1/2023).

Tidak dijelaskan mengapa Sergei Surovikin dicopot dari jabatannya. Namun Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan, Surovikin akan menjadi wakil Gerasimov. Surovikin akan bekerja bersama dua jenderal lainnya, yakni Oleg Salyukov dan Alexei Kim. “Peningkatan tingkat kepemimpinan operasi khusus terkait perluasan skala tugas yang ada dan kebutuhan untuk mengatur interaksi yang lebih dekat antar pasukan,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Surovikin ditunjuk menjadi komandan utama pasukan Rusia di Ukraina saat Moskow menghadapi serangkaian kekalahan dalam pertempuran pada Oktober tahun lalu. Moskow menugaskannya untuk membalikkan situasi tersebut. Dua hari setelah pencalonan Surovikin, militer Rusia mengubah taktik perangnya di Ukraina.

Mereka mulai mengerahkan serangan pesawat nirawak dan roket yang menargetkan infrastruktur vital Ukraina. Gelombang serangan Rusia menghancurkan sejumlah pembangkit listrik di beberapa kota di Ukraina. Hal itu akhirnya menyebabkan penduduk Ukraina di daerah-daerah terkait harus menghadapi musim dingin tanpa aliran listrik.

Hanya sekitar sebulan setelah Surovikin diangkat, pasukan Rusia mundur dari kota selatan Kherson, satu-satunya ibu kota regional yang mereka kuasai. Sejak saat itu, tercipta kestabilan di garis depan. Saat ini pertempuran sengit tengah berlangsung di wilayah Bakhmut dan Soledar.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement