Kamis 12 Jan 2023 20:49 WIB

Global Terganggu, Menkop: 2023 Momentum Kuasai Pasar Domestik

Teten mengatakan, tahun ini menjadi peluang bagi UMKM untuk menguasai pasar domestik.

Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan, pemerintah terus memberikan berbagai macam kemudahan guna mendukung upaya peningkatan ekspor produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Teten Masduki mengatakan tahun ini menjadi peluang bagi UMKM untuk menguasai pasar domestik imbas ketidakpastian dunia yang menyebabkan rantai pasok global terganggu.
Foto: Kemenkop UKM
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki memastikan, pemerintah terus memberikan berbagai macam kemudahan guna mendukung upaya peningkatan ekspor produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Teten Masduki mengatakan tahun ini menjadi peluang bagi UMKM untuk menguasai pasar domestik imbas ketidakpastian dunia yang menyebabkan rantai pasok global terganggu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tahun ini menjadi peluang bagi UMKM untuk menguasai pasar domestik imbas ketidakpastian dunia yang menyebabkan rantai pasok global terganggu. 

"Tahun ini menjadi momentum bagi produk UMKM atau brand lokal untuk menguasai pasar domestik. Karena supply chain dunia terganggu, jadi momentumnya untuk memanfaatkan potensi dalam negeri," ucap Teten dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (12/1).

Baca Juga

Dari sisi regulasi, pemerintah dikatakan telah membuat kebijakan belanja pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk wajib membeli produk dalam negeri sebanyak 40 persen atau mencapai Rp 400 triliun.

"Ini bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi sebanyak 1,8 persen dan menciptakan 2 juta lapangan kerja. Ini penting di tengah ketidakpastian dunia," kata Menteri Teten.

Pada tahun ini, lanjutnya, kunci untuk menjaga perekonomian Indonesia ialah membeli dan mengonsumsi produk dalam negeri atau produk UMKM.

"Lupakan beli produk asing. Buatan kita lebih bagus dari buatan Cina. Kita lihat yang punya daya beli besar itu kan kelas menengah atas yang uangnya nganggur selama pandemi. Itu karena tidak berwisata, dan diam di rumah saja. Sekarang PPKM telah dicabut, maka mereka akan mulai spending money dan mendukung daya beli masyarakat," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa tahun ini memang menjadi kesempatan yang baik bagi pelaku UMKM untuk mengambil alih pasar dalam negeri.

"Karena dari luar negeri kan susah masuk barangnya sekarang. Menurut kami tahun ini menjadi kesempatan bagi UMKM. Jadi bisa ditargetkan segmen produk yang harus dihasilkan," ucap Aldi.

Menurutnya, Kadin juga memiliki banyak program untuk membantu UMKM agar semakin luas aksesnya ke pasar dan industri.Selain itu, dari segi keuangan, Kadin juga memiliki banyak program bekerja sama dengan P2P (peer to peer) lending dan perbankan untuk memberikan pembiayaan ke UMKM, serta berkomitmen untuk melatih UMKM agar dapat mengatur keuangan.

"Kami ingin kuatkan fondasi UMKM agar bisa ekspansi dan mengambil kesempatan saat resesi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement