REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Progres pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya cenderung stagnan hingga awal 2023. Padahal, jalan tol itu awalnya ditargetkan dapat beroperasi pada 2024.
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, mengatakan, progres pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya masih dalam proses pembebasan lahan. Menurut dia, proyek pembangunan jalan tol itu masih akan melalui proses yang panjang.
"Masih pembebasan lahan, gak panjang. Sing sabar, tapi nanti semua indah pada waktunya," kata dia di Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (14/1/2023).
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, mengaku masih belum mengetahui progres pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya. Apalagi, berdasarkan informasi yang didapatkannya, rekanan yang sudah ditunjuk untuk proyek itu belum memulai pekerjaan.
"Entah karena tidak ada uang atau yang lainnya," kata dia.
Bahkan, menurut dia, berdasarkan keterangan pegawai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat berkunjung ke Provinsi Jabar, kemungkinan jalan tol itu baru akan mulai dibangun pada 2029. Padahal, jalan tol itu awalnya ditargetkan beroperasi pada 2024.
"Awalnya kan 2024 selesai, sampai Kota Tasikmalaya. Namun sekarang informasi mundur lagi," kata dia.
Uu mengaku, prihatin dengan progres pembangunan jalan tol Gedebage-Tasikmalaya yang stagnan. Padahal, masyarakat di wilayah Priangan Timur sudah sangat menantikan jalan tol itu.
Dia mengatakan, pihaknya akan terus mendorong pemerintah pusat untuk dapat menuntaskan proyek itu. Pasalnya, keberadaan jalan tol itu akan meningkatkan perekonomian masyarakat di Priangan Timur.
"Sabar saja menunggu. Mudah-mudahan pemerintah bisa secepatnya merespon keinginan masyarakat, khususnya di Jabar," kata dia.