Selasa 05 Jun 2012 10:40 WIB

Fakta dan Opini dalam Jurnalistik, Apa Bedanya?

Rep: Agung Sasongko/ Red: Hafidz Muftisany
   Kepala Republika Online, Irwan Ariefyanto membuka acara ROL to Campus di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (5/6).
Kepala Republika Online, Irwan Ariefyanto membuka acara ROL to Campus di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selasa (5/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT--Ada bahasan menarik yang dikemukakan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah yang mengikuti acara pelatihan Rol To Campus di Auditorium Kampus UIN, Selasa (5/6). Mereka bersama tim Rol to Campus berdiskusi seputar fakta dan opini dalam tulisan.

Redaktur Pelaksana Republika Online, Irwan Ariefyanto menjelaskan yang dimaksud fakta mencerminkan kondisi sebenarnya dari apa yang dilihat. Apa yang dilihat itu disertai ukuran. Sementara opini, hanya menggambarkan sesuatu hanya berdasarkan pengamatan indera.

"Contoh fakta misalnya, ruang kelas pelatihan berukuran 3x8 meter atau Brad Pitt berambut pirang. Kalau opini, ruang kelas pelatihan sangat luas. Brad Pitt itu ganteng," katanya.

Irwan mengatakan dari contoh itu terlihat bahwa sebenarnya membedakan fakta atau opini itu cukup mudah. Tidak sesulit yang dipikirkan para mahasiswa. "Kuncinya adalah kalau fakta itu ada ukurannya, sementara opini hanya sebatas pengelihatan indera," kata dia.

Dikatakan Irwan, dalam membuat sebuah karya tulis mahasiswa harus memperhatikan fakta dan opini. Skripsi misalnya tentu fakta harus dikedepankan. Sebab, skripsi merupakan karya ilmiah yang harus dipertanggungjawabkan sisi ilmiahnya. "Dari sifatnya saja, tentu harus lebih banyak fakta bukan opini," kata dia.

Begitupula dalam penulisan opini. Penulis juga harus mempertanggungjawabkan opini itu sesuai dengan fakta yang ada. Jadi, bukan sembarang opini layaknya gosip atau desas-desus. "Kalau kalian menulis seperti itu maka kalian seperti tukang gosip," kata dia yang disambut tawa para peserta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement