REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Setiap mahasiswa perlu untuk membekali diri dengan kemampuan menulis dan keaktifan dalam membaca buku. Sebab, kedua hal ini akan banyak berguna ketika para mahasiswa memasuki dunia kerja.
Redaktur Pelaksana Republika Online, Irwan Ariefyanto mengatakan dengan memiliki kemampuan menulis, para mahasiswa--khususnya mahasiswa ekonomi dan akuntansi, nantinya akan mudah membuat laporan keuangan dan bentuk laporan lain. Nah, apa yang terjadi, bila mahasiswa tak pandai menulis.
"Disinilah letak pentingnya menulis. Bukan sekarang, tapi nanti kalian akan rasakan manfaatnya," kata dia saat memberikan materi kepada para Rol to Campus di Kampus Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Depok, Jum'at (15/6).
Pertanyaan yang kemudian muncul, kata Irwan, bagaimana untuk memulainya. Harus diakui,ketika menulis terkadang sulit untuk memulainya. Kondisi itu wajar, karena tidak terbiasa untuk menulis. Solusinya, kata Irwan, maka mulailah menulis apapun.
"Mulailah, menulis. Jelek atau berantakan tidak penting. Yang lebih penting tulisan kalian harus mengalir," kata dia.
Ketika sudah terbiasa, lanjut dia, banyaklah baca buku. Diusahakan untuk baca buku dengan tema beragam, jangan hanya buku teori ekonomi saja. Dengan banyak membaca, kata Irwan, para mahasiswa dapat memperoleh dua hal. Pertama, bendahara kata semakin kaya, dan kedua, informasi yang beragam.
"Hayo, kalau kalian pacaran, pernah gak sempat terdiam. Karena enggak ada bahan pembicaraan. Nah, itulah hal yang terjadi ketika kalian kurang membaca," ucapnya yang segera disambut tawa para mahasiswa.