REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Panganan yang satu ini ditemui di warung-warung nasi. Pada dasarnya telur asin ini sama seperti telur biasa. Hanya saja telur asin ini cara untuk mengawetkan telur. Umunya telur yang digunakan adalah telur bebek. Karena telur bebek mempunyai permukaan kulit yang tebal dibanding telur ayam. Telur bebek diawetkan dengan cara membungkus telur dengan campuran abu dan garam dan didiamkan selama seminggu.
Makanan ini sangat praktis untuk dinikmati. Telur asin biasa disajikan sebagai pengganti lauk-pauk. Bisa juga dipadukan dengan berbagai masakan seperti tutug nasi, tutug oncom, nasi jagung dan nasi lengko. Atau bisa juga dinikmati sebagai camilan sehat. Telur asin juga bisa dibawa sebagai bekal untuk perjalanan panjang. Karena telur asin ini bisa awet bahkan sampai sebulan.
Di Jawa Tengah, daerah Brebes terkenal sebagai dareh penghasil telur asin. Industri telur asin di Brebes sangat luas hingga tersedia dalam berbagai pilihan kualitas telur asin. Telur asin yang berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri berwarna jingga terang hingga kemerahan pada kuning telurnya. Bagian kuning telur ini juga kering, tidak menimbulkan bau amis dan rasa asin tidak menyengat.
Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Sampai sekarang kepopuleran telur asin sudah tersebar ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke mancanegara.
Menurut ahli gizi, telur asin mengandung karbohidrat tinggi, protein dan lemak yang baik untuk tubuh. Telur asin juga bisa mentralisir racun didalam tubuh. Selain rasa dan khasiatnya yang enak, telur asin juga cukup terjangkau. Harga yang bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Penulis: Erwin Sulaiman – Fakultas Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Jakarta