Jumat 25 Jan 2013 07:47 WIB

Pare I Am in Love

Pare
Foto: photografiado.com
Pare

REPUBLIKA.CO.ID,Bagi orang lain, Paris itu kota Romantis. Tapi bagiku kota romantis itu Pare. Lebih tepatnya desa Pare. Di belahan timur Jawa ini aku belajar banyak hal. Dari belajar bahasa Inggris sampai soal cinta. Aku menemukan cintaku di Pare.

Di Pare aku menemukan cinta yang tak biasa. Aku menemukan cinta yang luar biasa. Sebenarnya aku tak tahu apakah cintaku ini bisa selamanya atau hanya cinta sesaat. Tapi saat berada di dekatnya, aku merasa kenyamanan. Semua yang ku lewati bersamanya terasa sangat indah. Tak pernah sedikitpun aku melewatkan momen bersamanya. Begitu banyak hal yang kulakukan bersamanya. Bahkan hingga hal konyol sekalipun.

Tapi semua ini telah berubah. Aku pergi meninggalkan Pare. Pergi meninggalkan desa yang begitu indah. Ingin sekali ku mengulang semuanya. Mengulang kembali kisah ku bersamanya ketika aku berada di kampung halamanku.  Tapi itu semua sudah tidak mungkin, jarak yang sudah merubah kita berdua. Dia sudah bahagia dengan hidupnya. Akupu mencoba bahagia dengan kehidupanku.

Pertemuan yang begitu singkat, tidak membuatku menyesal telah mengenalnya. Sekarang aku tak tahu dimana keberadaannya. Tapi aku selalu berharap aku dapat bertemu kembali dengannya. Aku hanya ingin mengatakan kepadanya, “perasaanku masih sama terhadapmu.” Kini kenangan itu hanya kutuliskan dalam “Pare I am in Love”

Penulis: Nurul Sholihah -- Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Jakarta

sumber : UMJ
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement