REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- Kamis siang (3/1) Esih (50) warga Bekasi Timur, terkejut saat salah satu petugas memintanya uang Rp 200.000 untuk memperpanjang KTP. Kelurahan tempat Esih memperpanjang KTP adalah Kelurahan  Margahayu Kecamatan Bekasi Timur.

Saat hendak pulang ke rumah, Esih kemudian menyempatkan bertemu dengan ketua RW setempat. Esih bercerita tentang kejadian yang dialaminya di kantor kelurahan. Mendengar keluhan tersebut ketua RW langsung menghubungi pihak kelurahan. Akhirnya dengan biaya Rp 70.000 KTP bisa diperpanjang. Itupun bukan dengan petugas sebelumnya. Namun dengan orang yang dikenal ketua RW.

Bagi Esih yang sudah tak lagi bekerja, uang Rp 200.000 tentu sangat menyulitkan. Untuk menutupi biaya hidupnya, Esih mengandalkan pada anak bungsunya, Saiful. Saiful sendiri bekerja sebagai buruh kontrak sebuah pabrik di Cibitung.

Kenapa biaya KTP bisa berbeda-beda? Sedangkan seharusnya pemerintah sudah memberi ketetapan biaya dalam pembuatan KTP. Bahkan bukan hanya KTP saja, SIM, ataupun STNK pun sudah ada biaya yang ditetapkan dari Pemerintah Kota Bekasi. Namun sepertinya ada saja pejabat-pejabat yang masih nakal dan dengan mudahnya membuat biaya semaunya seperti ini.  “Kalau itu uang administrasi ya sewajarnya lah, jangan sampai segitu, kita kan bukan warga yang mampu bayar sebesar itu,” kata Saiful yang baru tahu sorenya setelah sampai rumah

Penulis: Sisferi Hikmawan – Universitas Islam 45 Bekasi

Ikuti Whatsapp Channel Republika