Ahad 03 Mar 2013 09:32 WIB

Saatnya yang Muda Peduli Pajak

Peduli Pajak
Foto: Antara
Peduli Pajak

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pajak merupakan sumber pendapatan terbesar bagi negara. Pajak berperan penting bagi perekonomian dan pembangunan Indonesia. Pajak juga berperan penting bagi kelangsungan hidup bangsa. Sebagian besar Anggaran Pendapatan Belanja daerah (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBD) berasal dari pungutan wajib tersebut.

APBD tahun 2013 sebesar Rp 1.507,7 triliun. Dan penerimaan pajak direncanakan mencapai Rp1.178,9 triliun atau naik 16 persen dari tahun lalu. Ini berati di tahun 2013 sekitar 80 persen penerimaan negara berasal dari sektor perpajakan.

Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara tidak dapat berjalan dengan baik. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan membayar pajak. Seperti fasilitas jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit atau puskesmas, kantor polisi  dan fasilitas umum lainnya. Setiap warga negara dari dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas dari pemerintah. Dan semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari  penerimaan pajak.  Dengan pajak pemerintah dapat melakukan program-program pendidikan. Seperti program BOS (Bantuan Operasional Sekolah) untuk keluarga kurang mampu. Dibidang lain misalnya, pemerintah juga mengalokasikan pajak untuk subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), Listrik, Pangan, Pupuk, Benih, Minyak Goreng dan Beras untuk Rakyat Miskin (Raskin).

Dengan demikian peranan pajak bagi suatu negara sangat menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan. Mengingat pentingnya pajak tersebut,  kesadaran membayar pajak juga harus dikenalkan kepada masyarakat sejak dini. Semakin rajin masyarakat membayar pajak bisa dapat dipastikan pembangunan infrasruktur  juga akan semakin berkembang dan berjalan dengan lancar. Dan yang terpenting generasi muda penerus bangsa  juga harus  selalu peduli  terhadap pajak.

Penulis: Sri Umiyati – Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

sumber : UPN
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement