Selasa 19 Aug 2014 18:40 WIB

Biofarma Fokus Pada Pengembangan Biosimilar

Rep: CR02/ Red: Taufik Rachman
 Proses pembuatan vaksin. (dok. Biofarma)
Proses pembuatan vaksin. (dok. Biofarma)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tahun ini PT Biofarma fokuskan diri untuk  pengembangan vaksin biosimilar. Namun Direktur Utama PT Biofarma Iskandar mengungkapkan pengembangan bukan hanya sekadar produknya tapi juga platform teknologinya.

"Yang kita ambil adalah paltform teknologinya. Jika sudah ada teknologi produknya akan dibuat seperti apa terserah," ujarnya ditemui disela Forum Riset Vaksin Nasional (FRVN) 2014 di Jakarta, Selasa (19/8).

Saat ini lanjutnya, Biofarma sudah membeli serangkaian teknologi dari Jerman dan Belanda. Di Jerman, Biofarma mengambil teknologi konjugasi sementara dari Belanda teknologi yang diambilnya adalah monokrona.

Pengembangan platform teknologi penting lantaran menurutnya dengan teknologi yang sama produk yang dihasilkan bisa beragam. Asalkan dengan kode endemi yang sama dan perubahan sejenis.

Misalnya dengan teknologi yang sama pembuatan vaksin H5N1 bisa juga menghasilkan vaksin H1N1."Penguasaan platform teknologi itu kuncinya di dunia farmasi," tambahnya.

Nantinya pengembangan biosimilar akan menghasilkan produk seperti anti kanker, insulin dan lainnya. adv

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement