REPUBLIKA.CO.ID,Tak seperti film-film Spider-Man yang sudah-sudah, The Amazing Spider Man bukanlah lanjutan cerita Spider-Man.
Film ini justru menceritakan awal kisah Spider-Man dalam versi yang berbeda. Film ini menceritakan Peter Parker yang berusaha menguak misteri masa lalunya.
Sejak kecil, Peter ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya. Ia dititipkan dengan bibi dan pamannya, Bibi May dan Paman Ben. Peter tak pernah tahu kemana orang tuanya, hingga suatu hari Ia menemukan tas milik ayahnya. Ia menemukan foto ayahnya bersama seorang sahabatnya, Dr. Connor. Peter berusaha mencari informasi tentang orang tuanya dari Dr. Connor.
Ia membantu Dr.Connor dalam penelitiannya. Tanpa Peter sadari, tindakannya tersebut membuat dirinya harus melawan sahabat ayahnya itu. Dr.Connor tanpa sengaja mengubah dirinya menjadi makhluk berbahaya, The Lizard.
Ia menggunakan ramuan yang disempurnakan bersama Peter Parker dengan formula yang Peter temukan di dalam tas ayahnya. Bersamaan dengan itu, Peter juga mengungkap misteri dirinya sendiri, mengapa Ia bisa menjadi Spider-Man. Sikap dan tindakan Peter sebagai remaja turut mewarnai usahanya menguak masa lalunya. Peter dengan keinginan kuat mengetahui tentang orang tuanya, bertindak sekenanya demi mengatasi gejolak perasaannya.
Tindakannya pergi dari rumah ternyata membuat dirinya kehilangan Paman Ben yang merawatnya sejak kecil. Tak hanya diisi dengan kisah kematian, usaha Peter juga diwarnai kisah percintaan. Dalam film ini, muncul tokoh Gwen Stacy, teman SMU Peter. Gwen yang merupakan bawahan Dr.Connor di perusahaan Oscorp, ternyata menyukai Peter. Gwen yang telah mengetahui identitas Peter sebagai Spider-man, turut membantu menghadapi The Lizard.
Selain harus melawan The Lizard dengan segala ambisinya, ternyata Peter juga harus menghadapi Kepala Polisi George Stacy, ayah dari kekasihnya Gwen. George yang menganggap Spider-Man sebagai penjahat mengeluarkan surat buron atas Spider-Man meski masyarakat menganggap Spider-Man sebagai pahlawan. Pada akhirnya, Spider-Man harus berjuang menyelamatkan warga kota New York sekaligus menyelamatkan hubungannya dengan kekasihnya Gwen.
Kisah Spider-Man kali ini nampak serius dengan kematian beberapa karakternya. Tokoh Peter Parker yang diperankan oleh Andrew Garfield terlihat jauh dari kesan cupu dan pendiam seperti yang digambarkan dalam film Spider-Man sebelumnya. Sudut pengambilan gambar saat Spider-Man berayun dari satu gedung ke gedung yang lain menambah keindahan dalam film ini. Film inipun lebih menggambarkan kehidupan manusiawi dari pahlawan Spider-Man.
penulis: Qabila DZ (Klub Jurnalistik angkatan I)
Ikuti Whatsapp Channel Republika