REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan masih melakukan kajian dan pembahasan terkait besaran subsidi tarif LRT. Saat ini KAI sudah mengajukan rekomendasi tarif LRT dari Rp 5.000 hingga Rp 24 ribu.
Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochammad Purnomosidi menjelaskan, usulan dari KAI kepada pemerintah untuk jarak pendek sebesar Rp 5.000 dan akan menggunakan tarif progresif bertambah tiap-tiap tiga kilometer atau tiga kilometer.
"Tapi, rata rata tarifnya LRT ada di kisaran Rp 15 ribu dengan jarak terjauh bisa dibanderol Rp 24 ribu," ujar Purnomosidi di Bekasi, Selasa (17/1).
Namun, menurut Purnomo, saat ini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan masih akan melakukan pembahasan tarif ini. Nantinya, pemerintah akan memberikan subsidi untuk tarif LRT sehingga besarannya tidak sebesar usulan KAI.
"Pasti akan disubsidi pemerintah, cuma besarannya masih dikaji pemerintah," ungkap Purnomosidi.
Public Relation LRT Jabodebek Kuswardojo menambahkan, kemungkinan besar tarif yang akan diterapkan jauh lebih murah dari usulan yang sudah diberikan KAI ke Kemenhub. "Mungkin akan lebih murah dari itu. Nanti kembali ke Kemenhub," sebut Kuswardojo ditemui di tempat yang sama.
Kuswardojo menyatakan, tarif LRT Jabodebek akan diumumkan oleh Kemenhub pada bulan April 2023 mendatang. "Kemungkinan akan disampaikan Kemenhub di bulan April," ujar Kuswardojo.