REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) masih terus menyiapkan pembangunan Lintas Rel Terpadu (LRT) Jabodebek. Manager Public Relation LRT Jabodebek, Kuswardojo mengungkapkan saat ini sudah ada rencana operasi pelayanan LRT Jabodebek.
Kuswardojo mengatakan LRT Jabodebek akan mengoperasikan 31 trainset atau rangkauan. "Setiap rangkaian LRT Jabodebek terdiri atas enam kereta. LRT Jabodebek mampu menganggkut mencapai 1.308 penumpang," kata Kuswardojo dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (12/1/2023).
Dia menjelaskan, rencananya LRT Jabodebek akan dioperasikan mulao pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.27. LRT Jabodebek rata-rata akan melayani sebanyak 434 perjalanan KA setiap harinya dengan target awal pengguna jasa sebanyak 137 ribu setiap harinya.
"Rangkaian LRT Jabodebek akan hadir setiap empat menit di Stasiun Dukuh Atas-Cawang, setiap delapan menit di Stasiun Jati Mulya-Cawang, serta setiap delapan menit di Stasiun Harjamukti-Cawang," ujar Kuswardojo.
LRT Jabodebek akan melayani masyarakat di 18 stasiun. Semua stasiun tersebut yakni Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.
Kuswardojo memastikan, stasiun tersebut terintegrasi dengan moda transportasi lain sehingga memudahkan masyarakat bermobilisasi. Stasiun LRT Jabodebek tersebar di lokasi yang strategis mulai dari kawasan perumahan, perbelanjaan, hingga kawasan bisnis sehingga memudahkan masyarakat dalam menggunakan LRT Jabodebek.
"Hadirnya LRT Jabodebek bertujuan untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan yang terjadi di kawasan Jabodebek," ucap Kuswardojo.
Saat ini pembangunan LRT Jabodebek sudah mencapai 88,38 persen per Januari 2023. LRT Jabodebek ditargetkan dapat beroperasi melayani penumpang pada pertengahan 2023.