REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Prof Lusmeilia Afriani (57 tahun) resmi menjabat Rektor Universitas Lampung (Unila) periode 2023-2027. Prof Lusmeilia dilantik Sekjen Kemendikbud Ristek Suharti mewakili Mendikbud Nadiem Makarim di Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Prof Lusi, panggilan akrabnya, sekaligus menjadi rektor Unila perempuan pertama sejak berdiri 23 September 1965.
Lusi terpilih dalam rapat senat tertutup Pemilihan Rektor di Gedung Rektorat Unila Rabu (28/12/2022). Ia memperoleh 44 suara dari 71 suara, sekaligus menyisihkan dua kandidat lainnya yakni Prof Suharso 21 suara dan Prof Asep Sukohar 6 suara.
Pada mekanisme pilrek Unila tersebut, 71 suara yang diperebutkan kandidat, terdiri dari 65 persen suara anggota senat Unila, dan 35 persen suara dari Kemendikbud Ristek.
Sekjen Kemendikbud Ristek Suharti mengatakan, sumpah dan janji yang diamanahkan kepada rektor yang baru mengandung tanggung jawab terahdap bangsa dan negara RI. Tanggung jawab ini, kata dia, demi menyelamatkan Pancasila dan UUD 1945 serta tanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat.
“Sumpah dan janji ini disaksikan sendiri dan semua yang hadir pada hari ini. Juga disaksikan Tuhan Yang Maha Eda, karena Tuhan itu Maha Mengetahui,” kata Suharti dalam sambutannya.
Prof Lusmeilia Afriani, sehari-hari menjabat ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM). Dia juga dosen Fakultas Teknik Unila. Terpilihnya Prof Lusmeilia Afriani ini menjadi satu-satunya dalam sejarah Unila memiliki rektor perempuan.
Ia pernah meraih gelar doktor dari Universite de Caen, Prancis dalam bidang teknik sipil. Lusmeilia Afriani dalam paparan visi, misi, dan programnya, berkomitmen untuk memperbaiki citra Unila dalam 100 hari kerja, yang sekaligus untuk membesarkan nama kampus di mata masyarakat.
“Yang pertama, bagaimana kita meningkatkan citra Unila dan membangun kepercayaan masyarakat bahwa Unila adalah yang terbaik,” kata Lusmeilia, yang lahir di Palembang, 10 Mei 1965.
Ia juga akan mempertahankan posisi Unila pada peringkat kesembilan perguruan tinggi terbaik nasional, dengan terus meningkatkan komitmen dalam memberikan perhatian terhadap hak perempuan dan anak melalui penelitian ibu dan anak, serta hadirnya Satgas PPKS di Unila.
Anak sulung dari enam bersaudara dari pasangan Razioen dan Lensiyana tersebut bertekad untuk mengembalikan citra Unila di mata masyarakat yang lebih unggul dan lebih baik.
Rektor terpilih ini, selain menjadi dosen Teknik Sipil FT Unila, juga pernah menjabat Wakil Dekan I FT Unila, Dekan FT, penjabat Wakil Rektor Unila bidang Kerja Sama, kepala Laboratorium Mekanika Tanah FT, dan terakhir ketua LPPM sejak tahun 2020.