Kamis 19 Jan 2023 14:39 WIB

Zulhas Beri Waktu Bulog Impor Beras Hingga 16 Februari

Total cadangan beras yang dikuasai Bulog sebesar 742,6 ribu ton.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, saat mengecek ketersediaan cadangab beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog, Kamis (22/12/2022).
Foto: Dok. Humas Bulog
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, saat mengecek ketersediaan cadangab beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog, Kamis (22/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memberikan tenggat waktu kepada Perum Bulog untuk menyelesaikan impor beras sebanyak 500 ribu ton hingga 16 Februari mendatang. Pihaknya pun berharap itu hari terakhir untuk memasukan beras impor sebelum puncak panen raya dalam negeri.

"Bulog mengatakan 16 Februari terakhir, tidak apa apa, habis itu kita minta Bulog menyetoknya dan dikirim ke daerah-daerah untuk operasi pasar," kata Zulkifli di Kementerian Perdagangan, Kamis (19/1/2023).

Baca Juga

Pihaknya berharap, memasuki periode Februari Bulog sudah mulai fokus untuk menyerap beras produksi dari petani. "Akhir Februari dan Maret panen raya dan saatnya Bulog membeli itu yang bagus dari petani," kata dia.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, dalam kesempatan berbeda menyampaikan sebanyak 178 ribu ton beras impor sudah masuk ke gudang-gudang Bulog.

Impor tersebut masih bagian dari kloter pertama sebanyak 200 ribu ton yang didatangkan dari Vietnam, Thailand, Myanmar, dan Pakistan.

"Sisanya masih belum bongkar di pelabuhan dan dalam perjalanan (menuju Indonesia)," kata Buwas, sapaan akrabnya di Jakarta, Rabu (18/1/2023).

Budi menyampaikan, adapun impor beras kloter kedua sebanyak 300 ribu ton seluruhnya dalam proses perjalanan. Namun, kemungkinan baru akan tiba di Indonesia pada Februari mendatang. Ia memastikan impor akan selesai pada bulan depan.

Adapun hingga saat ini, total cadangan beras yang dikuasai Bulog sebesar 742,6 ribu ton. Itu termasuk 500 ribu ton beras impor yang masih dalam proses perjalanan maupun telah tiba di gudang Bulog.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement