REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT PLN (Persero) meneken Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) untuk pasokan listrik pabrik feronikel milik Antam di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Direktur Utama Antam, Nico Kanter menjelaskan melalui PJBTL ini menjadi tindak lanjut implementasi nota kesepahaman (MoU) Penyediaan dan Penyaluran Pasokan Listrik Pabrik Feronikel Sulawesi Tenggara antara Antam dan PLN pada 3 Juni 2022. Melalui pasokan listrik dari PLN, kata Nico, bisa mendukung efisiensi biaya perusahaan dalam operasional pabrik feronikel.
"Kerja sama ini, akan mendukung program Environmental, Social and Governance (ESG) Antam terutama upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (dekarbonisasi). Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060.” ujar Nico dalam siaran resminya, Jumat (20/1/2023).
Dalam PJBTL, Antam dan PLN berkomitmen untuk bekerjasama dalam pengadaan kebutuhan listrik Pabrik Feronikel ANTAM di Kolaka dengan total kapasitas daya sebesar 150 megavolt-ampere (MVA) untuk periode 16 tahun 8 bulan kedepan yang meliputi tahap penyambungan dan operasi. Dengan adanya suplai listrik ke line operasi Pabrik Feronikel dari grid PLN ini diharapkan akan mampu mengurangi emisi gas karbon hingga sekitar 50 persen.
Perusahaan juga berupaya menerapkan teknologi yang tepat guna, andal dan ramah lingkungan untuk menurunkan konsumsi energi, serta menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk membantu proses efisiensi energi dan pemantauan. Melalui pemanfaatan energi hijau dan upaya-upaya penurunan emisi GRK yang dilakukan, diharapkan akan mampu membantu Antam dalam upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik demi keberlanjutan perusahaan.